Proses produksi isi media dalam penentuan tayangan berita : studi kasus analisa wacana isi berita Cakrawala Anteve dalam kasus memorandum 2 DPR
Rizal Yusacc;
Sasa Djuarsa Sendjaja, supervisor
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003)
|
Proses produksi sebuah tayangan media secara umum merupakan proses rutin yang berlaku di semua media dengan karakteristik masing-masing. Unsur gambar dan suara, serta narasi dan wawancara merupakan proses teknis yang selalu menjadi syarat sebuah berita media elektronik televisi. Namun selain memiliki unsur kesamaan teknis, terbentuk pula perbedaan mencolok dalam segi isi. Karena itu meski sebuah sumber atau peristiwa secara garis besar sama, namun media memiliki karakteristik isi berita yang berbeda satu sama lain. Media menyebutnya "angle" berita.Proses penentuan angle berita jelas menjadi proses rutin yang harus dijalani media sebagai bagian dari proses manajemen internal redaksi tersebut. Proses penentuan angle tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari masing-masing individu, organisasi, nara sumber, bahkan dari ideologi yang berlaku di mana media tersebut berada. Khusus bagi stasiun televisi komersial, proses produksi kemudian sangat ditentukan oleh posisi media secara ekonomi. Keberadaan mereka ditentukan oleh Rating dan Sharing program, sehingga pengelola dan pemilik media bergantung pada gerak komersial perusahaan, Serta kepentingan ekonomi institusi.Ini membuat proses menyusun sebuah tayangan berita sangat ditentukan oleh arah dan tujuan yang akan dicapai. Jurnalisme televisi sebenarnya secara lugas mengacu pada jurnalisme berimbang dengan mengolah unsur kreatifitas untuk menghidupkan isi berita dalam format gambar bergerak. Namun idealisme tersebut tak selamanya berjalan mulus karena berbagai kepentingan ekonomi tersebut.Anteve menyusun tayangan berita lebih cenderung pilihan komersial, yaitu berdasarkan selera pasar, dengan menjadi pelopor berita kriminal. Namun dalam perjalanannya, saat melalui sebuah proses politik, tayangan berita andalan Anteve berubah menjadi berita politik. Proses inilah yang kemudian diikuti dan ditelaah.Melalui pemahaman terhadap proses produksi di redaksi inilah maka penelitian ini ditujukan untuk secara dekriptif mencari tahu apakah praktek editorial dalam menyeleksi berita dapat diterima secara rasional dan dapat dipertanggungjawabkan; dan sebuah program tayangan menyajikan laporan secara obyektif demi untuk kepentingan khalayak pemirsanya. Sehingga dalam konsep studi kasus memorandum 1 DPR menuju memorandum 2 DPR, bisa diketahui apakah tayangan Cakrawala Anteve turut berusaha mendorong lahirnya memorandum 2 DPR yang mengarah pada Sidang Istimewa MPR.Dari tujuan tersebut, melalui rangkaian analisa terhadap proses framing isi berita dan wacana kritis atas dialog yang berlangsung pada pertemuan redaksi baik secara formal maupun informal, ditelaah berdasarkan praktek wacana (Fairlough) dan faktor isi pesan (Shoemaker). Artinya, metodologi dalam penelitian ini dilakukan secara analisa framing, guna mendapati tindakan-tindakan komunikatif yang berlangsung terhadap hasil berita yang ditayangkan. Sementara percakapan dalam rapat redaksi juga dianalisa untuk mendapati rangkaian pola pertimbangan dan alasan pemilihan berita tersebut. Dan diketahui secara pasti, bahwa media televisi sangat dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi, hingga cenderung mengabaikan kepentingan pemirsanya. |
T12431-Rizal Yusacc.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T12431 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | ix, 170 hlm. ; 30 cm. + Lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T12431 | 15-20-283209335 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 98368 |