PT X adalah perusahaan yang menawarkan aktivitas luar ruang (outdoor activities) sebagai core competency, dan telah berkecimpung di bidang outdoor based training ataupun outing selama kurang lebih 10 tahun. Kondisi eksternal yang dihadapi PT X saat ini seperti bertambahnya jumlah kompetitor yang berkompetisi dengan biaya rendah, klien masih berpatokan pada harga sedangkan produk yang berkualitas memiliki harga yang mahal, dan outdoor based training saat ini dipandang sebagai kegiatan yang bertujuan untuk bersenang-senang, dan bukan untuk pembelajaran. Selain tantangan-tantangan tersebut, kondisi eksternal masih memiliki peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan PT X, antara lain masih banyak perusahaan membutuhkan pelatihan, pasar dan variasi produk masih dapat dikembangkan.Untuk berespon terhadap kondisi eksternal tersebut, PT X perlu melakukan perbaikan-perbaikan internal perusahaan. Apalagi jika ingin mencapai misi sebagai salah satu penyelenggara pelatihan yang memiliki program, fasilitas dan fasilitator yang unggul. Salah satu kondisi yang perlu diperbaiki adalah mendefinisikan kembali produk outing dan outdoor based training dengan membuat model pelaksanaan dari keduanya secara berbeda sehingga diantaranya terdapat perbedaan yang jelas. Selain itu, outdoor based training pun dapat ditingkatkan efektivitasnya.Semakin disadari pentingnya peran tim yang produktif, organisasi membutuhkan team building. Hal ini sejalan dengan banyak permintaan pelatihan team building pada PT X. Kegiatan luar ruang untuk tujuan produktivitas tim ini memiliki kontribusi terbesar terhadap penjualan di PT X. Kroehnert (2002) melihat hal yang lama bahwa 90% kegiatan luar ruang ditujukan untuk team building. Untuk mengakomodasi beragamnya kebutuhan klien dan beragamnya permasalahan dalam tahap-tahap kritis sebelum tim mencapai performing, PT X membutuhkan model outdoor based training yang bersifat generik. Dalam implementasinya, model ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien dalam menghadapi permasalahan tim yang beragam. Model generik ini dirancang dengan mendasarkan pada konsep experiential learning (Johnson dan Johnson, 2000) dan knowledge management dengan proses penciptaan pengetahuan (Nonaka & Takeuchi, 1995) sebagai landasan teoretis. |