Penelitian ini membahas bagaimana seorang seniman gay di Indonesia dalam mengekspresikan identitasnya yang beragam melalui media sosial Instagram untuk melepaskan diri dari gambaran yang seringkali negatif dan salah yang telah terbentuk di masyarakat. Fokus penelitian ini adalah praktik mengunggah di media sosial Instagram yang dilakukan oleh seniman di Indonesia bernama Magistus Miftah dengan menggunakan simbol-simbol sebagai cara ia menyampaikan pesan dan opininya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan metode analisis semiotika sosial. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ekspresi gender yang dilakukan oleh Magistus Miftah pada akun media sosial Instagram-nya digunakan untuk beberapa hal. Hal yang paling menonjol terlihat adalah bagaimana Magistus Miftah yang berlatar belakang sebagai seorang seniman melalui unggahannya menunjukkan identitasnya secara total dengan menggunakan berbagai macam simbol. Dari analisis semiotika, ditemukan proses negosiasi identitas yang dilakukan Magistus Miftah. Selain itu dengan mengekspresikan dirinya di Instagram, Magistus Miftah mampu memperkuat identitasnya. Praktik menggunggah juga menjadi bentuk perlawanan stereotipe gay yang ada di Indonesia. The research examine how an artists gay man in Indonesia try to express his diverse identities through social media Instragram and how he try to unattached from a negative profiling and imagery of being a gay man that exist in society in Indonesia. The focus of this research is the practice of posting and uploading content in Instagram from Magistus Miftah, an Indonesian artist through symbols. This research is a qualitative research with descriptive design and social semiotics analysis. The result of this research conclude that gender expression that Magistus Miftah does through his social media, works as several things. The most standout is, he with background as an artist shows his identity in maximum way with using all kind of symbols. From semiotics analysis, researcher found that there is a process of identity negotiation. Also, as he expresses himself in Instagram, Magistus Miftah strengthen his identity. The practice of posting also became a way to fight the gay stereotype and negative image in Indonesia. |