NGO Bina Ekonomi Sosial Terpadu dan Bremen Overseas Research and Development Association (BORDA) berkolaborasi bersama Universitas Indonesia melakukan progampercontohan kawasan layak huni di Kampung Nambo, Tangerang Selatan. Tujuan dari laporan ini adalah melaporkan dan mendokumentasikan peran koordinator dalam menyusun dan mengembangkan masterplan Kawasan Layak Huni di Kampung Nambodengan pendekatan sanitasi terintegarasi sebagai kawasan penyangga berkelanjutan yang dihimpun atas aspirasi gabungan pemangku kebijakan. Proyek pekerjaan pengembangan Master Plan Kampung Nambo mencakup perbaikan infrastruktur dan juga penentuan tiga zona khusus sebagai prioritas intervensi. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah studi berbasis aksi atau action-based research, sesuai Peraturan Pemerintah no. 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Untuk memudahkan pekerjaan, pemantauan dan pelaporan, koordinator pekerjaan ini membaginya menjadi 4 fase, yaitu Pra Perancangan, Pengembangan Desain, Finaliasai Desain, dan Pembangunan dan Pengawasan. Adapun beberapa Tindakan yang dilakukan adalah mempertahankan bagian penyangga berupa vegetasi atau melakukan penambahan, melindungi sumber air bersih yang terdapat pada mata air, membuat fasilitas umum, dalam hal ini taman baca dan ruang berkegiatan untuk PKK yang memiliki visual ke taman. Proses menjalankan peran pada pekerjaan ini sudah memperhatikan nilai kompetensi profesionalisme, Keselamatan, Kesehatan, Keamanan dan Lingkungan (K3L) serta Memperhatikan Kode Etik Keinsinyuran. NGO BORDA collaborated with the Universitas Indonesia to carry out a pilot program for liveable areas in Kampung Nambo, South Tangerang. This report aims to report and document the coordinator's role in compiling and developing a Liveable Area master plan in Kampung Nambo with an integrated sanitation approach as a sustainable buffer zone that was compiled based on the combined aspirations of stakeholders. The Kampung Nambo Master Plan development project includes infrastructure improvements and the determination of three special zones as priority interventions. The method used in this study is action-based research, according to Government Regulation no. 14 of 2016, concerning the Implementation of Housing and Residential Areas. To facilitate work, monitoring, and reporting, the work coordinator divides it into 4 phases: Pre- Design, Design Development, Design Finalization, and Development and Supervision. Some actions are to maintain the buffer in the form of vegetation which must be maintained or added, protect clean water sources found in springs, and make public facilities, such as area for reading and activity spaces for PKK. The process of carrying out the role in this job has considered the values K3L, and paying attention to the Engineering Code of Ethics. |