Manusia sejak awal peradaban telah menyadari adanya eksistensi yang memiliki kekuatan melebihi kemampuannya, bermula dari kekuatan supernatural pada fenomena alam. Dari kesadaran ini lahirlah kepercayaan yang kemudian berkembang dan muncul konsep ketuhanan dan beragama. Melalui kepercayaan, manusia mengenal konsep sakral dan profan dan mengelompokkan dunianya berdasarkan sakral dan profan, termasuk ruang. Penganut kepercayaan melihat ruang sebagai sesuatu yang heterogen, dimana ruang terbagi menjadi ruang sakral yang khusus berdasarkan kepercayaannya, dan ruang profan yang umum. Dalam hal ini, tempat pemujaan dianggap sebagai tempat sakral.Manusia sebagai penganut kepercayaan membutuhkan media untuk mengekspresikan kepercayaan dan berkomunikasi dengan sosok yang dipercayai. Arsitektur dapat menjadi media penghubung dengan sosok kepercayaan, juga sebagai interpretasi identitas penganut kepercayaan. Oleh karena itu penelusuran terhadap identitas dan eksistensi tempat sakral menjadi penting. Penulisan skripsi ini akan mendalami terkait terjadinya tempat sakral pada fenomena alam dan menelaah nilai sakral sebagai identitas tempat sakral. Dengan mengacu pada teori sakral dan profan, juga pemahaman genius loci sebagai identitas ruang, dapat diketahui unsur yang berkontribusi dalam terjadinya tempat sakral. Since the beginning of civilization, men have been aware of existences that have power beyond human abilities, beginning from supernatural powers in natural phenomena. From this awareness thus belief came through which then developed and emerged the concept of divinity and religion. Through beliefs, men understand the concept of sacred and profane and classify their world based on what is considered sacred and profane, including space. Religious men see space as heterogeneous, where space is divided into exclusive sacred spaces based on their beliefs, and common profane space. In this case, the place of worship is considered a sacred place.Humans as religious men have the need to express their beliefs and communicate with the believed figures and the divine through some sort of media. Architecture can be the bridging medium to the believed figures and the divine, as well as a belief interpretation of religious men. Therefore researching the identity and existence of sacred places become essential. This study will delve deeper into the happening of sacred places in natural phenomena and explore sacredness as the identity of sacred places. By referring to the theory of sacred and profane, along with the understanding of genius loci as spatial identity, then it is possible to identify the elements that contribute to the creation of sacred places |