Kritik Sosial Dalam Webtoon Gigigoegoe Karya Oh Seong-Dae = Social Criticism Inside Gigigoegoe Webtoon By Oh Seong-Dae
Rashad Zhafran Alif Zeviantonio Esyam;
Usmi, supervisor; Zaini, examiner; Annisa Luthfiarrahman, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022)
|
Webtoon merupakan sebuah karya sastra dalam bentuk digital yang sedang diminati masyarkat dunia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membahas kritik sosial yang dilakukan oleh Oh Seong-dae melalui webtoonnya yang berjudul Gigigoegoe (기기괴괴).Rumusan masalah yang diangkat adalah masalah sosial apa saja yang dikritisi oleh Oh Seong-dae melalui karyanya ini. Penelitian ini hanya berfokus pada kritik sosial yang terdapat pada sub cerita berjudul Seonghyeongsu (ì±íì). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Oh Seong-dae melakukan tujuh kritik sosial berupa obsesi terhadap kecantikan, tidak patuh terhadap orang tua, konsumerisme, kesenjangan sosial antara si rupawan dan si buruk rupa, kecemburuan sosial, pergaulan bebas, dan kaum LGBT. Ketujuh kritik sosial tersebut tergabung dalam empat kategori masalah sosial, yaitu masalah lingkungan hidup, keluarga tidak harmonis, kemiskinan, dan pelanggaran terhadap norma. Webtoon is a literary work in digital form that is currently popular in by the society. This study conducted in aim for discussing the social critics done by Oh Seong-dae through his work which titled Gigigoegoe (기기괴괴). The formulation of this research is what kind of social problems being criticized by Oh Seong-dae through this webtoon. This research only focuses on social criticism contained in the sub-story entitled Seonghyeongsu (ì±íì). This research is a qualitative research using analytical-descriptive method. The results of the study show that Oh Seong-dae made seven social criticisms in the form of obsession with beauty, insolence towards parents, consumerism, social inequality between the beautiful and the ugly, social jealousy, promiscuity, and LGBT people. The seven social ciritcs are grouped into four categories of social problems, namely environmental problems, disharmonious families, poverty, and violations of norms. |
TA-Rashad Zhafran Alif Zeviantonio Esyam.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | TA-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 37 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
TA-pdf | 16-23-35328793 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920517615 |