Skripsi ini tentang gambaran pemberdayaan lanjut usia melalui keikutsertaan pada Pelatihan Vokasional di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi yang dibahas berdasarkan disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena aging population serta tantangan kestabilan sosial dan ekonomi di tengah kemunduran kondisi lanjut usia yang sudah dianggap tidak produktif. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya untuk mengembalikan kondisi lanjut usia salah satunya melalui Pelatihan Vokasional agar mereka dapat berdaya kembali mendapatkan penghasilan sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran keikutsertaan lanjut usia pada Pelatihan Vokasional dan faktor pendorong serta penghambat yang dihadapinya. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yaitu penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli 2022 hingga November 2022 melalui teknik wawancara mendalam dengan 13 informan yang dipilih berdasarkan purposive sampling dengan kriteria para informan terdiri dari lanjut usia yang aktif berpartisipasi pada Pelatihan Vokasional, pendamping yang sering berinteraksi dengan lanjut usia, dan Ketua Pokja Pelatihan Vokasional yang mengatur berjalannya kegiatan dalam pelatihan tersebut, serta teknik pengumpulan data melalui observasi. Analisis data dilakukan melalui pengkodean open coding, axial coding, dan selective coding. Data terakhir yang dihasilkan dari selective coding digunakan peneliti untuk disajikan dalam hasil penelitian lapangan dan pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keikutsertaan lanjut usia pada Pelatihan Vokasional di STPL Bekasi terlihat hanya ditujukan untuk mengisi waktu luang dan tidak sampai pada pemberdayaan yang berdasarkan pada keahlian secara profesional. Pendapatan yang dihasilkan lanjut usia belum dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka. Faktor pendorong lanjut usia kategori young-old (60-74 tahun) dalam mengikuti kegiatan itu diantaranya membuka kegiatan usaha, menjaga kesehatan agar tetap baik, serta menyalurkan pengalaman dan keahlian. Sementara itu, faktor pendorong pada kategori old-old (75+ tahun) hanya didasarkan pada pengisian waktu luang. Kemudian, untuk faktor penghambat internal terdiri dari kondisi kesehatan lanjut usia yang menurun dan perasaan malas. Lalu, faktor penghambat eksternal yang dirasakan oleh lanjut usia antara lain lingkungan yang kurang baik, kurangnya pelatihan dan pendampingan rutin, dan kurangnya strategi promosi hasil produk lanjut usia ke masyarakat luas. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial pada mata kuliah Sistem Usaha Kesejahteraan Sosial dan Kesejahteraan Lanjut Usia mengenai pelayanan peningkatan kesejahteraan lanjut usia melalui Pelatihan Vokasional. This research discusses the description of empowering the elderly through participation in Vocational Training at the Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi which is discussed based on the Social Welfare Science discipline. This research is motivated by the aging population and challenges to social and economic stability amidst the decline in the condition of the elderly who are considered unproductive. Therefore, efforts are needed to restore the condition of the elderly, one of which is through Vocational Training so that they can be empowered to earn income again according to their abilities and potential. The purpose of this study is to describe the picture of the participation of the elderly in Vocational Training and the driving and inhibiting factors they face. This research was conducted through a qualitative approach to the type of research that is descriptive research. Data collection was carried out from July 2022 to November 2022 through in-depth interview techniques with the 13 informants were selected based on purposive sampling with the criteria of informants consisting of elderly who actively participate in Vocational Training, assistants who often interact with the elderly, and the Chair of the Vocational Training Working Group who regulates the activities in the training, as well as data collection techniques through observation. Data analysis was performed through open coding, axial coding, and selective coding. The last data generated from selective coding is used by researcher to present the results of field research and discussion. The results of the study show that the participation of the elderly in Vocational Training at STPL Bekasi appears to be only intended to fill their leisure time and does not lead to empowerment based on professional expertise. The income generated by the elderly cannot help meet their living needs. Factors that encourage the elderly in the young-old (60-74 years) to participate in these activities include starting a business, maintaining good health, and channeling experience and expertise. Meanwhile, the driving factor in the old-old (75+ years) is based solely on filling in leisure time. Then, the internal inhibiting factors consist of declining health conditions of the elderly and feelings of laziness. Then, external inhibiting factors that are felt by the elderly include an unfavorable environment, lack of routine training and assistance, and lack of strategies for promoting elderly products to the wider community. The results of this research are expected to contribute to the development of Social Welfare Science in the course Social Welfare Business System and Elderly Welfare concerning services to improve the welfare of the elderly through Vocational Training. |