Perempuan seringkali menjadi korban pelecehan seksual karena adanya konstruksi gender pada masyarakat patriarki. Apabila berbicara mengenai hukum terdapat istilah “dimana ada masyarakat maka disitu ada hukum” yang menjadi elemen penting dalam tatanan masyarakat. Pada masa majapahit, raja mengatur rakyatnya menggunakan kitab hukum, salah satunya yaitu Kitab Kutara Manawa dan data lainnya yang mengatur tentang perlindungan perempuan. Metode dalam penelitian sejarah kuno ini dilakukan dengan 4 tahapan. Tahap pertama dilakukan dengan pengumpulan data seperti prasasti, tinggalan arkeologis, naskah, dan berita Cina. Tahap kedua dilakukan analisis dengan mengaitkan beberapa data. Tahap ketiga dilakukan penafsiran data dengan penggabungan dan perbandingan data yang merujuk pada kesimpulan. Tahap keempat menggunakan historiografi dalam memaparkan hasil penelitian. Hasil dari kajian ini dapat membuktikan bahwa terdapat hubungan antara hukum perundang-undangan Majapahit dengan hukum nasional Indonesia. Meskipun terdapat peraturan yang tidak relevan pada masa kini, namun nilai-nilai dalam Kitab Kutara Manawa dapat menjadi inspirasi dalam pembuatan produk hukum yang lebih efektif. Women often become victims of sexual harassment due to gender construction in the patriarchal society. There is a term that wherever there is society, there is law, which indicates that law is an important element in overcoming community problems in society. During the Majapahit era, the king used a law book called Kutara Manawa and others data to govern his people, which also consisted of regulations related to the protection of women. The methodology used in this ancient history research consists of 4 stages. The first stage is data collection, such as inscriptions, archaeological data, manuscripts, and Chinese chronicles. The second stage is an analysis of data linking. The third stage is data interpretation by combining and comparing, resulting in a conclusion. The fourth stage is a presentation of research results using historiography. This study's results have proven a relationship between Majapahit legislation and Indonesian national law. Despite regulations that are no longer relevant today, the values ââin the Book of Kutara Manawacan inspire the creation of more effective legal products. |