Seorang penerjemah perlu memerhatikan prosedur penerjemahan agar tetap dapat menyampaikan engagement penulis dengan proporsi yang tepat. Deiksis merupakan salah satu bagian dari engagement. Penelitian ini berfokus pada deiksis dalam penerjemahan teks akademik dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis deiksis dan prosedur penerjemahannya, serta membahas pengaruh yang disebabkan oleh pergeseran deiksis pada penerjemahan sebuah buku ilmiah. Data diambil dari TSu berbahasa Jerman yang berjudul Javanische Weisheit und Ethik Studien zu einer Ãstlichen Moral karya Franz Magnis-Suseno dan TSa berbahasa Indonesia yang berjudul Etika Jawa yang diterjemahkan oleh penulisnya sendiri. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Analisis data menemukan adanya tiga jenis deiksis dalam TSu dan TSa dengan deiksis personal sebagai jenis deiksis terbanyak. Penelitian ini menemukan adanya lima prosedur penerjemahan yang diterapkan untuk menerjemahkan satuan terjemah berdeiksis, yaitu penghapusan, penambahan, eksplisitasi, modulasi sudut pandang, dan modulasi cakupan makna. Keberadaan deiksis mendorong penerjemah untuk menerapkan prosedur penerjemahan yang sesuai untuk menghasilkan TSa yang baik dan berterima. Penerapan prosedur penerjemahan menghasilkan pergeseran makna yang membuat TSa menjadi lebih lugas, ringkas, dan mudah dipahami. A translator should implement the translation procedures in order to be able to express an author’s engagement in the right proportion. Deixis is part of engagement. This study focuses on deixis in the academic translation from German to Indonesian. The purpose of this study is to identify categories of deixis found in a ST-TT pair and its translation procedures, and to discuss the effect of deictic shift on the translation of an academic text. Data were taken from a German source text entitled Javanische Weisheit und Ethik Studien zu einer Ãstlichen Moral by Franz Magnis-Suseno and its Indonesian target text entitled Etika Jawa, which was translated by the same author. This study applies the qualitative descriptive approach with the case study method. Data analysis shows that three categories of deixis are found in the ST and TT with personal deixis as the dominant category. This study finds the application of five translation procedures to translate the deixis; deletion, addition, explicitation, modulation of point of view, and modulation through perspective shift. The existence of deixis prompted the translator to implement the suitable translation procedures. The application of those translation procedures resulted in the semantic shift which made ST more straightforward, concise, and understandable. |