Secara teoritis, besaran manfaat belanja pemerintah terhadap kinerja perekonomian daerah tidak hanya ditentukan oleh government size, melainkan juga dipengaruhi oleh ketepatan waktu. Lambat dan rendahnya realisasi belanja dapat menurunkan kualitas, efisiensi, dan besaran multiplier effect dari belanja daerah. Penelitian ini secara komprehensif menguji pengaruh dari penumpukan belanja daerah pada akhir tahun anggaran terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian dilakukan pada 462 kabupaten/kota di Indonesia dalam periode Tahun 2016-2019. Melalui metode panel data dinamis system GMM, penelitian menemukan bahwa penumpukan belanja daerah dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara signifikan. Based on the relevant theory, the effect of government expenditure on local economic performance depends not only on government size but also on its timeliness. Slow and back-loaded expenditure will reduce its impact on the economy. Through the system GMM method, this study comprehensively measures the effect of local spending behavior in the form of year-end spending spikes on local economic growth and public welfare. This study uses a new database that covers 462 districts in Indonesia, from 2016 to 2019. According to the estimation findings, year-end spending spikes can significantly slow down economic growth and reduce social welfare. |