Latar Belakang: Sebagai dokter gigi dalam melakukan layanan kesehatan kepada pasien sudah seharusnya menggunakan perawatan EBD. Mengajarkan EBD kepada mahasiswa kedokteran gigi saat ini adalah kunci untuk meningkatkan proporsi perawatan yang didasarkan pada bukti di masa yang akan datang. Tujuan: Mengetahui hubungan berbagai faktor yang berhubungan dengan pengetahuan dan persepsi mahasiswa fakultas kedokteran gigi Universitas Indonesia mengenai EBD.Metode: Design study menggunakan studi Cross-Sectional, cara pengambilan sampel menggunakan kuesioner melalui gogle form, jumlah sampel 416 mahasiswa FKG UI dimulai dari umur 18-25 tahun, angkatan 2017-2021, alat ukur menggunakan skala likert. Kuesioner terdiri dari 22 pertanyaan dengan 5 pertanyaan pada bagian pengetahuan (skala 1=benar, 0 = ragu-ragu / tidak tahu), 7 pertanyaan mengenai akses sumber pengetahuan (skala 1=Tidak pernah, 2=jarang, 3=Kadang-kadang, 4= sering , 5= sangat s ering) dan 10 pertanyaan mengenai persepsi (skala 1= Sangat tidak setuju , 2= Tidak setuju , 3= Netral, 4= Setuju , 5= Sangat setuju). Teknik pengambilan data menggunakan non probability sampling dengan purposive sampling. Data yang terkumpul diolah dengan menguji antar variabel secara bivariat dengan uji continuity correction, pearson chi-square dan regresi logistik biner. Hasil : Hasil uji bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan antara usia, angkatan masuk dan program pendidikan dengan pengetahuan mengenai EBD (p-value <0,05). Terdapat hubungan antara program pendidikan dan angkatan masuk dengan akses mengenai sumber pengetahuan EBD (p-value < 0,05). Namun, tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, program pendidikan, dan angkatan masuk dengan persepsi mengenai EBD. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara program pendidikan preklinik dan klinik mengenai akses sumber pengetahuan EBD pada mahasiswa FKG UI. .....Background: As a dentist in providing health services to patients, they should use EBD treatment. Teaching EBD to dental students today is key to increasing the proportion of evidence-based care in the future. Objective: To find out various factors related to the knowledge and perceptions of students of the Faculty of Dentistry at the University of Indonesia regarding EBD. Methods: A cross-sectional study, the sampling method used a questionnaire via Google form, the sample size was 416 FKG UI students starting at the age of 18-25 years, class 2017-2021, the measurement tool used a Likert scale. The questionnaire consisted of 22 questions with 5 questions on the knowledge section (scale 1=true, 0=doubtful / don't know), 7 questions regarding access to knowledge sources (scale 1=Never, 2=rarely, 3=Sometimes, 4 = often, 5 = very often) and 10 questions regarding perception (scale 1 = Strongly disagree, 2 = Disagree, 3 = Neutral, 4 = Agree, 5 = Strongly agree). The data collection technique uses non-probability sampling with purposive sampling. The collected data was processed by testing between variables in a bivariate manner with continuity correction, pearson chi-square and binary logistic regression tests. Results: The results of the bivariate test showed that there was a relationship between age, the enrollment force and educational programs and knowledge of EBD (p-value <0.05). There is a relationship between educational programs and the incoming cohort with access to EBD knowledge sources (p-value <0.05). However, there is no relationship between age, gender, educational program, and intake force with perceptions of EBD. Conclusion: There are differences between preclinical and clinical education programs regarding access to EBD knowledge sources for FKG UI students. |