Latar Belakang. Peningkatan kasus diabetes melitus (DM) secara global disertai denganmeningkatnya tren onset DM pada populasi dewasa muda. Sebagian besar DM pada usia muda tidak terdiagnosis dan memiliki risiko paparan komplikasi kronis yang lebih panjang. Khususnya di Indonesia, belum banyak data mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan DM pada populasi usia muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan DM pada populasi usia muda di Indonesia. Metode. Penelitian ini merupakan studi observasional potong lintang, dengan komponen deskriptif dan analitik pada subjek penelitian berusia 18-40 tahun. Analisis data sekunder dari registrasi data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Dilakukan pencatatan faktorfaktor yang berhubungan dengan DM, antara lain usia, jenis kelamin, indeks masa tubuh (IMT), obesitas sentral, dislipidemia, inaktivitas fisik, pola diet tidak sehat, kebiasaan merokok, hipertensi, area tempat tinggal, dan tingkat pendidikan. Analisis berdasarkan bobot (weights) dan PSU (primary sampling unit). Analisis bivariat dilanjutkan analisis multivariat pada variabel dengan p<0,25. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik dengan metode backward stepwise sampai didapatkan model akhir dengan p<0,05.Hasil. Sebanyak 11.401 subjek usia 18-40 tahun masuk dalam penelitian ini dengan 62,7% subjek adalah perempuan. Prevalensi DM pada subjek penelitian adalah 12,8%. Faktor-faktor yang berhubungan dengan DM pada populasi usia muda adalah hipertensi (OR=1,253; IK 95% 1,078-1,455), dislipidemia (OR=1,306; IK 95% 1,135-1,502), perokok aktif (OR=1,338; IK 95% 1,141-1,569), usia >33 tahun (OR=1,229; IK 95% 1,065-1,417) dan tempat tinggal perkotaan (OR=1,342; IK 95% 1,156-1,558).Kesimpulan : Faktor hipertensi, area tempat tinggal perkotaan, dislipidemia, perokok aktif, dan usia 33-40 tahun berhubungan dengan DM pada populasi usia muda di Indonesia. Background. The increasing number of diabetes mellitus (DM) cases globally was in line with the increasing number of DM in the young adult population. Most of DM cases at a young age were underdiagnosed yet have a longer risk of exposure to chronic complications. There was not much data regarding factors associated with DM in the young age population, especially in Indonesia. This study aimed to determine the factors associated with DM in the young adult population in Indonesia.Methods. This was a cross-sectional observational study, with descriptive and analytic components. We analysed study subjects who were 18-40 years old and were registered in the secondary data of the 2018 Indonesian Basic Health Research (Riskesdas). Data according to factors associated with DM in young age population was recorded and analysed (age, gender, body mass index, central obesity, dyslipidaemia, physical inactivity, unhealthy diet patterns, smoking habit, hypertension, residential area, and education level), along with analysing weights and primary sampling unit (PSU). Bivariate followed by multivariate analysis on variables with p<0.25 was performed. Multivariate analysis used logistic regression with the backward stepwise method until the final model was obtained with p <0.05.Results. A total of 11,401 subjects aged 18-40 years were included in this study with 62.7% subjects were female. The prevalence of DM in this study was 12.8%. Factors independently associated with DM in young adults were hypertension (OR=1.253; 95% CI 1.078-1.455), dyslipidaemia (OR=1.306; 95% CI 1.135-1.502), active smokers (OR=1.338; 95% CI 1.141-1.569), age 33-40 years (OR=1.229; 95% CI 1.065-1.417) and urban residential area (OR=1.342; 95% CI 1.156-1.558).Conclusion. Factors hypertension, urban living area, dyslipidaemia, active smokers, and age 33-40 years groups are independently associated with DM in young adult population in Indonesia. |