Evaluasi Implementasi Monitoring Centre for Prevention (MCP) Komisi Pemberantasan Korupsi Area Pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah di Wilayah Provinsi Riau) = The Evaluation on the Implementation of KPK's Monitoring Center for Prevention (MCP) on Area for Government Internal Supervisory Apparatus (A Case of Study on Regional Government of Riau Province)
Meri Putri Abadi;
Dwi Setiawan, supervisor; Ratna Wardhani, examiner; Dodik Siswantoro, examiner
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022)
|
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi implementasi Monitoring Centre for Prevention (MCP) Komisi Pemberantasan Korupsi area pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di wilayah Provinsi Riau periode tahun 2021, serta masukan strategi peningkatannya. Metode yang digunakan adalah studi kasus deskriptif kualitatif. Pengolahan data dilakukan melalui analisis dokumen dan wawancara kepada inspektur daerah di wilayah Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan pendekatan model George Edward III sebagai kriteria evaluasi. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan/program yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi (watak atau sikap), dan struktur birokrasi. Hasil evaluasi MCP tahun 2021 di wilayah Provinsi Riau pada area APIP sudah berjalan dengan skor 71%. Strategi peningkatan MCP perlu ditekankan pada kompetensi APIP dan independensi inspektorat daerah. Guna penguatan peran APIP diperlukan penyusunan regulasi khusus terkait independensi inspektorat di daerah yang menjadi indikator / sub indikator MCP pada area APIP. Anomali kasus korupsi dengan monitoring MCP di tingkat APIP yang sudah berjalan, masih sebagai salah satu unsur aktivitas pengendalian, sehingga masih banyak faktor lainnya untuk meningkatkan MCP area APIP dalam upaya pemberantasan korupsi. The purpose of this study is to evaluate the implementation of the Monitoring Center for Prevention (MCP) of the Corruption Eradication Commission under the supervision of the Government Internal Supervisory Apparatus (APIP) in the Riau Province for the 2021 period, as well as input for improvement strategies. The method used is a qualitative descriptive case study. Data processing was carried out through document analysis and interviews with regional inspectors in the Riau Province region. It uses the model of George Edward III to set out the criteria of the evaluation as the determinants of the success of policy implementation, comprising communication, resource, dispositions, and bureaucratic structure. The results of the 2021 MCP evaluation in the Riau Province area in the APIP area are already running with a score of 71%. The MCP improvement strategy needs to emphasize the competence of APIP and the independence of the regional inspectorate. In order to strengthen the role of APIP, it is necessary to prepare special regulations related to the independence of the inspectorate in the regions which are indicators/sub-indicators of MCP in the APIP area. The anomaly of corruption cases with MCP monitoring at the APIP level which is already running, is still an element of control activities, so there are many other factors to improve the MCP area of APIP in efforts to eradicate corruption. |
T-Meri Putri Abadi.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xi, 55 pages : illustration + appendix. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-pdf | 15-23-71062650 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920519165 |