Apakah Pemberian Bansos Lansia Pemda Mendorong Lansia Untuk Lebih Peduli Terhadap Kesehatannya: Studi Kasus Belanja Kesehatan Out-Of-Pocket Lansia Miskin Di Indonesia = Does The Regional Government's Elderly Social Assistance Encourage The Elderly To Care More About Their Health: A Case Study Of Out-Of-Pocket Health Spending For Poor Elderly In Indonesia
Niar Afdhal Luthfi;
Muhammad Hanri, supervisor; Jossy Prananta Moeis, examiner; Ninasapti Triaswati, examiner
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022)
|
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh program bantuan sosial lansia pemda terhadap belanja kesehatan out-of-pocket (OOP) kelompok lansia miskin di Indonesia. Data yang digunakan adalah data Susenas bulan Maret tahun 2020 dengan menggunakan analisis counterfactual. Karena syarat untuk dapat melakukan analisis counterfactual adalah subjek dari penelitian harus memiliki karakteristik yang sama/seimbang, maka data yang digunakan dibatasi pada lansia kelompok ekonomi 40 persen terbawah. Selain itu, dilakukan teknik randomisasi metode Propensity Score Matching-Nearest-Neighbors (PSM-NN) yaitu mengkonstruksi data yang memiliki karakteristik serupa menjadi dua grup yaitu grup yang mendapatkan perlakuan (treatment) dan grup yang tidak mendapatkan perlakuan (grup kontrol). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok lansia miskin yang mendapatkan bantuan sosial lansia pemda memiliki belanja kesehatan OOP lebih tinggi sebesar 28,3 persen dibanding kelompok lansia miskin yang tidak mendapatkan bantuan. Tingginya belanja OOP ini terutama disebabkan oleh peningkatan belanja untuk pengobatan/kuratif. This research aims to examine the effect of the local government's elderly social assistance program on out-of-pocket (OOP) health spending for the poor elderly group in Indonesia. The data used is Susenas data March 2020 using counterfactual analysis. What is meant by counterfactual in the context of this research is to compare the actual condition of OOP health spending for the elderly when receiving interventions from local government elderly social assistance and without receiving intervention. Because the requirement to be able to carry out a counterfactual analysis is that the subjects of the study must have the same/balanced characteristics, the data used is limited to the elderly in the bottom 40 percent of the economic group. Moreover, the randomization technique is also carried out using the Propensity Score Matching-Nearest-Neighbors (PSM-NN) method, namely constructing data that has similar characteristics into two groups: the group that received treatment and the group that did not receive treatment. The results of this study indicate that the poor elderly group who receive elderly social assistance from the local government has a higher OOP health spending of 26.6 percent compared to the poor elderly group who do not receive assistance. The high spending on OOP was mainly due to an increase in spending on curative. |
T-Niar Afdhal Luthfi.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 52 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-pdf | 15-23-76803532 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920519677 |