:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Kelaparan di Lumbung Padi: Sejarah Sosial-Ekonomi Di Kabupaten Karawang Tahun 1977 = Famine in Rice Barns: Social-Economi History in Karawang Regency, 1977

Bunga Rosalina; Susanto Zuhdi, supervisor; Linda Sunarti, examiner; Didik Pradjoko, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022)

 Abstrak

Studi ini merupakan penelitian tentang bencana kelaparan di Kabupaten Karawang tahun 1977. Fokus utama penelitian ini berusaha menganalisis bagaimana bencana kelaparan di Kabupaten Karawang Tahun 1977 terjadi dan bagaimana upaya masyarakat bertahan dalam kondisi yang sulit berdasarkan ingatan yang mereka miliki. Hal tersebut menjadi sebuah ironi sebab kelaparan justru terjadi di daerah yang dijuluki sebagai ‘Lumbung Padi Nasional’. Permasalahan ini berusaha dilihat dengan metode sejarah dengan memusatkan perhatian pada peranan masyarakat dalam proses sosial-ekonomi yang terjadi pada tingkat bawah. Penelitian ini mencoba menggunakan teori yang dikemukanan oleh James Scott dan Samuel L. Popkin mengenai ‘ekonomi subsistensi’, berdasarkan teori tersebut petani selalu hidup pada tingkat ekonomi yang kurang, ketika terjadi kegagalan panen pada tahun 1977 yang disebabkan langsung oleh cuaca dan serangan hama wereng, menjadi pukulan terakhir yang mematikan bagi sebagian besar masyarakat di Kabupaten Karawang, yang memang sejak awal sudah berada dalam kehidupan yang sedemikian dekat dengan batas subsitensi. Selain itu , penelitian ini juga menggunakan teori dari Amartya Sen mengenai ‘perangkat keberhakan’, dimana dalam bencana kelaparan tersebut petani kehilangan sumber kehidupan utamanya yang didapatkan dari hasil panen, mereka akan melakukan berbagai upaya untuk bertahan dengan memanfaatkan jejaring kekerabatan yang berada diluar perangkat keberhakannya agar dapat memperoleh penghasilan. Bencana kelaparan merupakan krisis sosial yang disebabkan oleh putusnya ketersediaan pangan dan atau akses ke makanan pokok dalam skala tertentu yang menyebabkan kelaparan di antara sejumlah besar individu. Bencana Kelaparan tersebut menyebabkan kurang lebih 60.000 jiwa masyarakat di Kabupaten Karawang mengalami kekurangan pangan. Berbagai upaya dilakukan untuk bisa bertahan dalam kondisi yang sulit, salah satunya dengan memakan tanaman eceng gondok untuk dijadikan bahan makanan sebagai salah satu upaya bertahan, yang kemudian dikenal sebagai peristiwa ‘eceng gondok’. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan sejarah lisan sebuah studi tentang ingatan, untuk mengeksplorasi bagaimana orang-orang membayangkan masa lalu, khususnya dalam memberikan gambaran terhadap peristiwa kelaparan yang terjadi 43 tahun yang lalu berdasarakan ingatan masyarakat terhadap peristiwa tersebut.

This study is a research of the famine in Karawang Regency in 1977. The main focus of this study is to analyze how the 1977 famine in Karawang Regency occurred and how was the community's efforts to survive in difficult conditions based on their memories. This was an irony that starvation occurred in an area that was so-called the 'National Rice Barn'. This problem is trying to be seen using a historical method by borrowing the concept of social science. This study is using the theory proposed by James Scott and Samuel L. Popkin regarding the 'subsistence level’, based on this theory farmers always live at a low economic level, when crop failure occurred in 1977 which was caused by weather and planthopper attacks. This was a lethal final blow for the majority of the people in Karawang Regency who had been living so close to the subsistence limit for all of their lifetime. In addition, this study is also using the theory of Amartya Sen regarding the 'entitlement set' where the farmers lost their main source of livelihood which is obtained from the harvest. They would make various efforts to survive by relying on their relations and kinship that are outside their entitlement instruments so that they could survive. A famine is a social crisis caused by the loss of food availability and/or access to basic foods on a certain scale which causes hunger among a large number of individuals. The famine caused approximately 60,000 people in Karawang Regency to experience food shortages. Various efforts were made to survive in difficult conditions, one of which was by eating water hyacinth plants to be used as food as an effort to survive, which became known as the 'water hyacinth' incident. This study is also using an oral history approach, a study of memory, to explore how people imagine the past, especially in describing the famine that occurred 43 years ago based on people's memories of the event.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Bunga Rosalina.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 114 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 15-23-00411728 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920521998