Film layar lebar adalah salah satu bentuk hiburan yang sangat populer. Namun, kini film telah berkembang menjadi alat yang efektif bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang beragam isu, mencakup ekonomi, lingkungan, politik, dan banyak lagi. Never Back Down (2008) adalah sebuah film yang menggambarkan tema toxic masculinity dan tekanan untuk patuh pada norma-norma maskulinitas tradisional. Dua pertanyaan diajukan untuk menggali tentang toxic masculinity dalam film ini (1) bagaimana toxic masculinity direpresentasikan dalam Never Back Down (2008), dan (2) bagaimana film ini menawarkan evaluasi kritis tentang toxic masculinity yang memberikan pemahaman baru tentang maskulinitas. Dengan menggunakan teori Janet Chafetz, konsep-konsep Michael Kimmel tentang toxic masculinity, dan analisis perangkat sinematiknya, temuan menunjukkan bahwa film ini menggambarkan bahayanya toxic masculinity yang merugikan bagi para pria. Penelitian ini memberikan penilaian tentang cara Never Back Down (2008) menyajikan dan mengungkap konsekuensi negatif dari toxic masculinity yang dapat menyebabkan kekerasan, agresi, dan penekanan emosional. Selain itu, film ini juga menawarkan kritik terhadap norma-norma tradisional tentang maskulinitas dengan memberi penonton kesempatan untuk mengevaluasi kembali pandangan mereka tentang maskulinitas. Penelitian ini menyajikan wawasan tentang bagaimana sebuah film dapat berfungsi sebagai alat kritik sosial. Motion picture is one of the many popular forms of entertainment. However, it has now developed into a powerful tool for people to raise awareness regarding diverse issues covering economy, the environment, politics and many more. Never Back Down (2008) is a film that portrays the theme of toxic masculinity and the pressure of conforming to traditional masculine norms. Two questions are presented to grapple with toxic masculinity in the film (1) how is toxic masculinity represented in Never Back Down (2008), and (2) How does the film offer a critical evaluation of toxic masculinity that sheds new light on the understanding of masculinity. Using Janet Chafetz’s theory, Michael Kimmel’s concepts on toxic masculinity, and analyses of its cinematic devices, the findings show that the film presents the perniciousness of toxic masculinity that is harmful to men. This study provides an evaluation of the ways Never Back Down (2008) presents and exposes the negative consequences of toxic masculinity that can lead to violence, aggression, and emotional suppression. Moreover, the film also offers a critique of traditional norms of masculinity by providing viewers with the opportunity to reevaluate their perception of masculinity. This research presents insight into how a film can serve as a tool for social critique. |