:: UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Dampak Kebijakan Penutupan Pelabuhan Hindia Belanda terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Kota Gresik pada 1814-1900 = The Impact of the Dutch East Indies Port Closure Policy on the Socio-Economiy of the People of Gresik City in 1814-1900

Ziyan Favian Alfafa; Didik Pradjoko, supervisor; Dwi Mulyatari, examiner; Siswantari, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023)

 Abstrak

Penelitian ini membahas tentang dampak dari kebijakan dampak dari kebijakan pelabuhan oleh Hindia Belanda terhadap masyarakat Gresik periode 1815-1900. Gresik diuntungkan karena memiliki posisi geografis yang strategis dalam jalur pelayaran perdagangan Nusantara dan internasional. Gresik juga memiliki kondisi geologis yang ideal untuk kapal-kapal besar yang ingin berlabuh, menjadikan kota ini salah satu pelabuhan penting untuk kegiatan perdagangan dan bongkar muat. Namun, pada masa pemerintahan Hindia Belanda, dikeluarkan kebijakan yang mengatur ekspor-impor ke Nusantara, sehingga melarang kapal-kapal asing untuk mengunjungi pelabuhan-pelabuhan dalam rangka bongkar muat, termasuk pelabuhan Gresik. Masyarakat Gresik yang awalnya memanfaatkan pelabuhan sebagai salah satu mata pencarian, harus beradaptasi dengan dinamika ekonomi yang dihadapi. Akibatnya terjadi peralihan profesi masyarakat yang semula mengandalkan pelabuhan. Masyarakat memilih menjadi pengrajin dengan memanfaatkan permintaan pasar di Gresik. Perkembangan ini didukung oleh pembangunan jalur kereta api dan adanya kapal-kapal kecil Nusantara yang singgah di Gresik untuk mengangkut komoditi yang tidak dihasilkan di Jawa. Pada akhir abad ke-19, sebagian masyarakat Gresik telah tumbuh menjadi kapitalis-kapitalis kecil yang mengandalkan industri rumah tangga dan perdagangan. Penelitian ini membahas kebijakan penutupan pelabuhan Gresik lebih dalam dengan dampaknya kepada sosial ekonomi masyarakatnya pada abad ke-19.

This study discusses the impact of the impact of port policy by the Dutch East Indies on the people of Gresik in the period 1815-1900. Gresik benefits from having a strategic geographical position in the shipping lanes of Nusantara and international trade. Gresik also has ideal geological conditions for large ships that want to dock, making the city one of the important ports for trade and loading and unloading activities. However, during the Dutch East Indies government, a policy was issued regulating export-import to the archipelago, thus prohibiting foreign ships from visiting ports in order to load and unload, including the port of Gresik. The people of Gresik, who initially used the port as one of their livelihoods, had to adapt to the economic dynamics faced. As a result, there was a shift in the profession of the people who originally relied on ports. People choose to become craftsmen by taking advantage of market demand in Gresik. This development was supported by the construction of railway lines and the existence of small Nusantara ships that stopped in Gresik to transport commodities that were not produced in Java. By the end of the 19th century, parts of Gresik society had grown into small capitalists relying on home industry and trade. This study discusses the policy of closing the port of Gresik more deeply with its impact on the socio-economic community in the 19th century.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Ziyan Favian Alfafa.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : vi, 40 pages
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-24-96133531 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920522769