:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Aktivisme BTS dan BTS ARMY yang Menggunakan Nilai Civic dalam Perjuangan Mewujudkan Inklusivitas: Sebuah Analisis dalam Konteks Tekno-Orientalisme = BTS and BTS ARMY's Fan Activism Based On Civic Values In the Struggle to Perform Inclusivity: An Analysis in the Context of Techno-Orientalism

Brillianty Kartika Putri; Ani Widyani Soetjipto, supervisor; Raden Maisa Yudono, supervisor; Yandry Kurniawan, examiner (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023)

 Abstrak

Aktivisme fans merupakan sarana yang dipakai fans untuk menyampaikan perhatiannya terhadap korporasi dan agensi pengelola produk budaya populer yang digemari fans tersebut. Namun, Jenkins (1992) melihat bagaimana media dan akademisi masih mencitrakan fans dari segi obsesi fans terhadap teks populer. Akan tetapi, penelitian Jenkins dan penelitian fan studies masih bias terhadap karya budaya populer Barat sehingga perlu diadakan kajian lebih lanjut terhadap pola aktivisme fans dari budaya populer non-Barat. Dalam mendalami kajian budaya populer non-Barat, tulisan ini mengkaji bagaimana aktivisme BTS dan BTS ARMY yang mampu membangun solidaritas global sebagai fokus kajian penelitian aktivisme fans dari karya budaya populer non-Barat. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, tulisan ini menggunakan teori aktivisme fans oleh Henry Jenkins. Jenkins memaparkan bagaimana fans dapat dilihat sumbangsihnya dalam demokrasi dialog publik yang perlahan telah berkurang interaksinya di masyarakat. Dengan dialog yang diciptakan dalam komunitas fans, fans berusaha mengajukan komunitas sosial alternatif dimulai dari proses interpretatif fans terhadap suatu isu hingga diskusi atas nilai-nilai sosial yang tercermin dalam teks budaya populer. Dalam penelitian ini, kasus yang diangkat difokuskan pada isu transnasional yang terdiri atas White Paper Project dalam mengedukasi publik mengenai sejarah hubungan Korea dan Jepang, dukungan BTS dan BTS ARMY terhadap Black Lives Matter, serta dinamika BTS ARMY dalam mencari jalan keluar dalam problematika politik bisnis musik di Amerika Serikat. Penulis menemukan konteks tekno-orientalisme yang memproyeksikan citra masyarakat Asia dan budayanya sebagai objek dari ketakutan Barat dalam melihat kebangkitan kekuatan non-Barat. Penulis juga menggunakan tekno-orientalisme dalam mengisi celah riset terhadap fans yang memiliki bentuk yang beragam akibat dari berkembangnya teknologi.

Fan activism is a means used by fans to convey their concern for corporations and agencies that manage popular cultural products that fans like. However, Jenkins (1992) sees how the media and academics still view and perceive fans in terms of fans' obsession with popular texts. However, Jenkins' research and fan studies is still biased towards works of Western popular culture, so it is necessary to conduct further studies on the activism patterns of fans from non-Western popular culture. In exploring the study of non-Western popular culture, this paper examines how the activism of BTS and BTS ARMY is able to build global solidarity as the focus of research on fan activism from works of non-Western popular culture. To answer the research question, this paper uses the theory of fan activism by Henry Jenkins. Jenkins explained how fans can be seen for their contribution in a democratic public dialogue which has slowly reduced its interaction in society. With the dialogue created in the fan community, fans try to propose alternative social communities starting from the fan's interpretive process of an issue to discussion of social values ​​reflected in popular culture texts. In this research, the cases raised are focused on transnational issues consisting of the White Paper Project in educating the public about the history of Korean and Japanese relations, BTS and BTS ARMY's support for Black Lives Matter, as well as the dynamics of BTS ARMY in finding solutions to the political problems of the music business in the United States. The author finds the context of techno-orientalism which projects the image of Asian society and its culture as objects of Western fear in seeing the rise of non-Western forces. The author also uses techno-orientalism in filling the gap in research on fans who have various forms as a result of technological developments.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Brillianty Kartika Putri.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 180 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-24-36131443 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920522887