Rendahnya cakupan imunisasi MR di Indonesia berdampak pada meningkatnya jumlah kasus PD3I dan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB PD3I) seperti campak dan rubella di beberapa wilayah. Oleh sebab itu kemenkes RI merancang program BIAN untuk menutup kesenjangan cakupan imunisasi. Namun, masih banyak wilayah yang masih belum mencapai cakupan imunisasi MR pada BIAN. Salah satunya adalah Kelurahan Harjamukti dengan cakupan sebesar 75%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pemberian imunisasi MR di UPTD Puskesmas Harjamukti Kota Depok Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Responden penelitian berjumlah 110 orang dengan kriteria ibu yang berdomisili di Kelurahan Harjamukti Jawa Barat. Penelitian dilakukan secara langsung menggunakan lembar kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya serta analisis menggunakan uji chi-square untuk melihat antara hubungan 7 variabel independen dengan pemberian imunisasi MR pada BIAN. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pendidikan (p value=0,049), pekerjaan (p value=0,031), pengetahuan (p value=0,006) , sikap (p value=<0,001), jarak ke sarana kesehatan (p value=<0,001), dukungan keluarga (p value=0,005), dan dukungan petugas kesehatan (p value=<0,001) memiliki hubungan yang signifikan dengan pemberian imunisasi MR pada BIAN. Pemberian edukasi dan promosi kesehatan melalui berbagai metode yang sesuai sangat diperlukan untuk meningkatkan cakupan imunisasi MR pada BIAN. The low coverage of MR immunization in Indonesia has resulted in an increase in the number of PD3I cases and the occurrence of Extraordinary Events (KLB PD3I) such as measles and rubella in several regions. Therefore, the Indonesian Ministry of Health designed the BIAN program to close the immunization coverage gap. However, there are still many areas that have not reached MR immunization coverage in BIAN. One of them is Harjamukti village with a coverage of 75%. The purpose of this study was to identify the factors associated with the provision of MR immunization at Harjamukti UPTD Health Center, Depok City, West Java. This study used a cross-sectional study design with a quantitative approach. The study respondents totaled 110 people with the criteria of mothers who live in Harjamukti Village, West Java. The research was conducted directly using a questionnaire sheet that had been tested for validity and reliability and analyzed using the chi-square test to see the relationship between the 7 independent variables with the provision of MR immunization in BIAN. The results showed that the variables of education (p value=0.049), occupation (p value=0.031), knowledge (p value=0.006), attitude (p value=<0,001), distance to health facilities (p value=<0.001), family support (p value=0.005), and health worker support (p value=<0.001) had a significant relationship with the provision of MR immunization in BIAN. Providing education and health promotion through various appropriate methods is needed to increase MR immunization coverage in BIAN. |