Latar Belakang: Obstruksi saluran nafas atas merupakan salah satu kelainan saluran nafas atas yang disebabkan karena terjadinya sumbatan. Proses obstruksi yang terjadi mempengaruhi morfologi, fisiologis dan patologis yang merupakan predisposisi terhambatnya pernafasan saluran atas. Secara anatomis faring yang merupakan bagian dari saluran nafas atas dibagi menjadi tiga bagian yaitu nasofaring, orofaring danhipofaring. Perubahan morfologi dan patologis faring pada penderita gangguan nafas yang berhubungan dengan penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan struktur kraniofasial dan morfologi dentofasial. Salah satu modalitas yang digunakan untuk menilai perubahan pada saluran nafas atas adalah sefalometri lateral yang dapat memperlihatkan saluran nafas dalam perspektif dua dimensi dalam mengevaluasi jaringan keras dan jaringan lunak kraniofasial termasuk faring, bila terjadi penyempitan. Tujuan: Untuk membandingkan ukuran normal saluran nafas atas padapopulasi sehat kelompok usia 20-30 dan 31-40 tahun pada populasi laki-laki dan perempuan di Indonesia melalui analisis sistematis radiograf sefalometrik lateral.Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder radiograf sefalometri lateral pada usia 20-40 tahun di Unit Radiologi Kedokteran Gigi RSKGM FKG UI dan RSKGM FKG TRISAKTI. Pengukuran saluran nafas atas dilakukan dengan analis sefalometri lateral yang diukur menggunakan variabel nasofaring (PNS-ad1, PNS-ad2), variabel orofaring (Ve1-Ve2, U1-U2, RL1-RL2) dan variabel hipofaring (Va1-Va2). Hasil: Pengukuran saluran nafas atas variable Ve1-Ve2 dan Va1-Va2 menujukkan ada perbedaan bermakna (p value < 0.05) antara jenis kelamin. Sedangkan variable PNSAd1,PNS-Ad2, U1-U2 dan RL1-RL2 (p value > 0.05) menujukan tidak ada perbedaan bermakna antara jenis kelamin. Sementara pada pengukuran saluran nafas atas yang membandingkan antar kelompok usia pada seluruh jenis kelamin, yang menunjukkan perbedaan bermakna (p value < 0.05) pada variabel pengukuran PNS-Ad1 dan PNSAd2. Sedangkan variabel Ve1-Ve2, U1-U2, RL1-RL2 dan Va1-Va2 tidak berbeda bermakna (p value > 0.05). Kesimpulan: Penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada jenis kelamin untuk ukuran saluran nafas atas yaituukuran orofaring variabel Ve1-Ve2 dan hipofaring variabel Va1-Va2. Jika dikaitkandengan peningkatan usia ukuran saluran nafas atas hanya variabel nasofaring yangmemiliki perbedaan secara bermakna yaitu melebar seiring bertambahnya usia Background: Upper airway obstruction is one of the upper airway disorders caused byobstruction. Obstructive processes that occur affect the morphology, physiology andpathology which predisposes to obstructed upper respiratory tract. Anatomically, thepharynx, part of the Upper airway, is divided into three parts: the nasopharynx,oropharynx and hypopharynx. Pharyngeal morphology and pathological changes inpatients with respiratory disorders associated with deviations in the growth anddevelopment of craniofacial structures and dentofacial morphology. One of the modalitiesused to assess changes in the Upper airway is lateral cephalometrics which can show theairways in a two-dimensional perspective in evaluating the craniofacial hard and softtissues including the pharynx, if narrowing occurs. Objective: To compare the normalsize of the upper respiratory tract in healthy populations aged 20-30 and 31-40 years inmale and female populations in Indonesia through systematic analysis of lateralcephalometric radiographs. Methods: This study used secondary data from lateralcephalometric radiographs at the age of 20-40 years at the Dentistry Radiology Unit atRSKGM FKG UI and RSKGM FKG TRISAKTI. Upper airway measurements wereperformed using a lateral cephalometric analysis using nasopharyngeal variables (PNSad1,PNS-ad2), oropharyngeal variables (Ve1-Ve2, U1-U2, RL1-RL2) andhypopharyngeal variables (Va1-Va2). Results: Measurement of the upper airwayvariables Ve1-Ve2 and Va1-Va2 (p value <0.05) showed that there was a significantdifference between the sexes in the measurement of the upper Upper airway in a healthypopulation. While the PNS-Ad1, PNS-Ad2, U1-U2 and RL1-RL2 variables (p value >0.05) showed no significant difference between the sexes. While the upper Upper airwaymeasurements compared between age groups in all sexes, which showed that there weresignificant differences (p value <0.05) between age groups for the PNS-Ad1 and PNSAd2measurement variables. Meanwhile, the variables Ve1-Ve2, U1-U2, RL1-RL2 andVa1-Va2 were not significantly different (p value > 0.05). Conclusion: This study showsthat there are significant differences in sex for the size of the upper airway, namely thesize of the oropharynx Ve1-Ve2 variable and the hypopharynx Va1-Va2 variable. If it isassociated with an increase in age, the size of the upper airway is only the nasopharyngealvariable which has a significant difference, which increases with age. |