Fleksploitasi Perempuan Pekerja Seni: Studi Kasus Pekerja Seni Visual = Flexploitation of Women Arts Workers: Case Study of Visual Arts Workers
Christi Pangesti;
Ida Ruwaida, supervisor; Diatyka Widya Permata Yasih, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023)
|
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan flexploitation yang merupakan keadaanyang memaksa pekerja untuk tunduk saat tereksploitasi. Berbeda dengan eksploitasibiasa, flexploitation terjadi di kalangan pekerja dengan kondisi kerja yang flexible sepertipekerja lepas. Studi-studi sebelumnya mengkaji bagaimana pekerja seni turutmelanggengkan serta menormalisasi kondisi rentan mereka. Namun, studi-studisebelumnya belum secara khusus berfokus membahas perempuan pekerja seni. Masihminimnya pembahasan mengenai topik tersebut membuat peneliti berargumen bahwaperempuan pekerja seni mengalami kondisi kerentanan yang khas karena adanya kerugianatas lingkungan kerja yang buruk, diskriminasi gender, timpang dan adanya beban ganda.Penelitian ini menggunakan konsep flexploitation untuk membantu menjelaskankerentanan yang terjadi pada perempuan pekerja seni visual. Temuan penelitianmenunjukkan bahwa perempuan pekerja seni terjebak dalam flexploitation.Flexploitation terhadap perempuan pekerja seni terlihat pada penerimaan terhadapkondisi eksploitasi dalam sistem kerja flexible dan menyebabkan normalisasi kerentanan.Kerentanan ini dinormalisasi berupa ketidakamanan pendapatan, jam kerja yang tidakmenentu, kontrak kerja yang tidak mengikat, ketiadaan jaminan sosial, dan ketidakpastianjenjang karir. Kemungkinan flexploitation terjadi lebih besar pada perempuan pekerjaseni visual karena perempuan dianggap tidak memiliki tanggung jawab utama sebagaipencari nafkah dan perempuan dapat memiliki keleluasaan untuk dapat mengurus rumahtangga. This study aims to describe flexploitation which is a condition that forces workers tosubmit when exploited. In contrast to ordinary exploitation, flexploitation occurs amongworkers with flexible working conditions such as casual workers. Previous studiesexamined how arts workers helped perpetuate and normalize their vulnerable condition.However, previous studies have not specifically focused on women arts workers. The lackof discussion on this topic has led researchers to argue that women arts workersexperience unique conditions of vulnerability due to the disadvantages of a bad workingenvironment, gender discrimination, inequality and a double burden. This study uses theconcept of flexploitation to help explain the vulnerability that occurs in female visual artsworkers. The research findings show that women arts workers are trapped inflexploitation. Flexploitation of women arts workers can be seen in the acceptance ofconditions of exploitation in a flexible work system and causes the normalization ofvulnerabilities. This vulnerability is normalized in the form of income insecurity, erraticworking hours, non-binding work contracts, lack of social security, and uncertain careerpaths. The possibility of flexploitation to occur is greater for women visual arts workersbecause women are considered not to have the main responsibility as breadwinners andwomen can have the freedom to be able to manage the household |
S-Christi Pangesti.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | x, 69 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-23-63262004 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920523192 |