:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Kerentanan Pekerja Berbasis Platform Digital: Studi Kasus Influencer Program Shopee Affiliates di TikTok = Digital Platform-Based Worker Precariousness: A Case Study of Shopee Affiliates Program Influencers on TikTok

Vina Aprilia; Hari Nugroho, supervisor; Diatyka Widya Permata Yasih, examiner (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023)

 Abstrak

Shopee menciptakan Program Shopee Affiliates sebagai salah satu strategi dalam mempromosikan produknya di masa pandemi Covid-19. Program Shopee Affiliates merupakan suatu program yang memberikan kesempatan kepada content creator atau influencer untuk mendapatkan komisi atau penghasilan tambahan hanya dengan mempromosikan produk-produk yang ada di platform Shopee ke sosial media yang dimiliki. Studi-studi terdahulu cenderung melihat pekerjaan influencer sebagai suatu pekerjaan yang memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan menguntungkan. Berbeda dengan studi terdahulu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kritis bentuk-bentuk kerentanan yang dialami oleh pekerja influencer dalam Program Shopee Affiliates di platform digital TikTok. Penelitian ini berargumen bahwa hadirnya Program Shopee Affiliates memunculkan kelompok pekerja imaterial yaitu pekerja influencer yang dinilai fleksibel tidak adanya ikatan ruang dan waktu, justru memposisikan pekerjaan influencer ini ke dalam kondisi pekerja yang rentan. Penelitian ini menggunakan konsep immaterial labour yang dikemukakan oleh Maurizio Lazzarato dan konsep precarious work yang dikemukakan oleh Guy Standing, dimana kategori-kategori yang telah disebutkan, pekerja influencer tergolong ke dalam jenis pekerjaan yang menghasilkan suatu produk yang bersifat imaterial atau tidak berwujud yang memiliki risiko kerja yang rentan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya fleksibilitas dalam bekerja dan ketidakpastian kontrak kerja menyebabkan influencer Program Shopee Affiliates di TikTok mengalami kondisi kerja yang rentan, seperti ketidakpastian kontrak kerja, ketiadaan perlindungan hak cipta terhadap konten digital yang telah dibuat, ketiadaan perlindungan jaminan sosial dan kesehatan, ketidakpastian jam kerja, ketidakstabilan pendapatan, dan ketiadaan serikat pekerja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menggambarkan dan mengkaji kerentanan-kerentanan yang dialami oleh pekerja influencer dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam semi-terstruktur, observasi digital, data sekunder, dan studi pustaka.

Shopee created the Shopee Affiliates program as one of the strategies to promote its products during the Covid-19 pandemic. The Shopee Affiliates program is a program that provides opportunity for content creators or influencers to earn commission or additional income only by promoting products from Shopee using their personal social media. Previous studies tend to view influencer work as a promising and lucrative career prospect. However, this research aims to critically analyze the forms of vulnerability experienced by influencer workers in the Shopee Affiliates Program on the TikTok digital platform. This study argues that the introduction of the Shopee Affiliates Program has given rise to a group of immaterial workers, namely influencer workers, who are considered flexible due to the absence of spatial and temporal constraints. However, this flexibility actually places influencer work in a vulnerable condition. The study adopts the concept of immaterial labor proposed by Maurizio Lazzarato and the concept of precarious work put forth by Guy Standing. Within these categories, influencer work is classified as a type of work that produces intangible or immaterial products, which entails risks and vulnerabilities. The findings of the research indicate that the flexibility of work and the uncertainty of employment contracts contribute to the vulnerability of influencers in the Shopee Affiliates Program on TikTok. They experience precarious working conditions, including uncertain employment contracts, lack of copyright protection for their digital content, absence of social security and health benefits, uncertain working hours, income instability, and the absence of labor unions. This research uses qualitative research methods to describe and study the precarities which are experienced by influencers, while also doing semi-structured in-depth interview, digital observation, and uses secondary data and literature study as the data collection technique.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Vina Aprilia.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : x, 93 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-24-77480030 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920523266