:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Proses Adaptasi dan Dukungan Sosial Pengungsi Remaja Binaan Human Initiative di Jakarta, Depok, dan Tangerang = The Adaptation Process and Social Support of Refugee Adolescent Assisted by the Human Initiative in Jakarta, Depok, and Tangerang

Siti Nur Rahma; Johanna Debora Imelda, supervisor; Dwi Amalia Chandra Sekar, examiner; Dini Widinarsih, examiner (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023)

 Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi perang di beberapa negara sehingga memaksa melarikan diri dari negara asalnya untuk mencari keamanan diri ke negara ketiga seperti Australia yang dapat menerima pengungsi. Sebelum diterima di negara tujuan tersebut para pengungsi banyak yang terpaksa menetap di Indonesia negara transit. Dalam masa menunggu resettlement di negara ketiga ternyata seringkali tanpa kepastian waktu berapa lamanya akan ke negara-negara tujuan tersebut menyediakan tempat terbatas setiap tahun, kurang dari 1% total pengungsi di seluruh dunia. Oleh karena itu, banyak pengungsi yang menetap di negara transit sampai bertahun-tahun lamanya. Dengan demikian, pengungsi yang tadinya masih anak-anak tumbuh menjadi remaja dan harus beradaptasi serta mengalami perkembangan biologis, psikologis-kognitif meliputi pembentukan identitas di lingkungan yang baru, dan sosial. Dengan demikian menjadi penting untuk diteliti tentang bagaimana secara empirik proses adapatasi dan dukungan dari luar individu, lingkungan dari para pengungsi remaja tersebut. Secara konseptual, dukungan sosial bisa didapat dari keluarga, teman, guru, dan organisasi untuk membantu pengungsi remaja dalam beradaptasi. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan deskriptif. Pengumpulan data melalui studi dokumen dan wawancara mendalam dengan sebelas informan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Informan terdiri dari lima orang informan pengungsi remaja yang berasal dari benua Afrika dan Asia Barat, dua orang dari keluarga pengungsi remaja, satu orang teman pengungsi remaja, dua orang guru pengungsi remaja, dan satu staf Human Initiative yang menangani pendidikan pengungsi remaja. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional, yang pengumpulan datanya dilaksanakan pada September 2022-Juni 2023 di Jakarta, Depok, dan Tangerang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama proses adaptasi pengungsi tidak terlepas dari perkembangan identitas masa remaja dan lingkungan sekitar pengungsi. Hal itu dikarenakan terdapat sistem-sistem yang ada di diri individu. Sistem mikro, sistem mezzo, dan sistem makro hadir dalam proses adaptasi pengungsi remaja. Proses adaptasi meliputi komunikasi personal, host social communication, ethnic social communication, lingkungan, dan predisposisi. Selanjutnya, terkait dukungan sosial pengungsi remaja dari lingkungan ada 2 level yaitu sistem mezzo & makro, didapat sistem mezzo, yaitu keluarga, teman, guru; dan sistem makro, yaitu organisasi meliputi UNHCR, Human Initiative (HI), Catholic Relief Services (CRS), CWS (Church World Service), serta sekolah. Bentuk dukungan yang diberikan oleh mereka adalah dukungan emosional, dukungan penilaian/penghargaan, dukungan informasi, dan dukungan instrumental. Signifikansi hasil penelitian ini terhadap program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, terutama di mata kuliah Tingkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial yang membahas tentang perilaku manusia dan lingkungan sosial, serta Kesejahteraan Sosial dalam Masyarakat Multikultur yang membahas tentang multikulturalisme di Indonesia yang terbentuk akibat sosio-kultural maupun geografis yang beragam dan luas. Dalam penelitian ini, multikulturalisme di Indonesia dilihat dari penerimaan pengungsi yang dari berbagai etnis menetap di Indonesia.

This research is motivated by the conditions of war in several countries, forcing refugees to flee from their home countries to seek personal safety to third countries such as Australia that can accept refugees. Before being accepted in the destination country, many refugees are forced to settle in Indonesia, a transit country. In the waiting period for resettlement in third countries it turns out that often without certainty how long it will be to these destination countries provide limited places every year, less than 1% of the total refugees worldwide. Therefore, many refugees stay in transit countries for years. Thus, refugees who were once children grow into adolescents and must adapt and experience biological, psychological-cognitive development including identity formation in a new environment, and social. Thus, it is important to research how empirically the process of adaptation and support from outside the individual, the environment of these adolescent refugees. Conceptually, social support can be obtained from family, friends, teachers, and organizations to help adolescent refugees adapt. This research uses a qualitative approach with descriptive purposes. Data were collected through document study and in-depth interviews with eleven informants selected through purposive sampling technique. The informants consisted of five adolescent refugee informants from the African and West Asian continents, two people from the families of adolescent refugees, one friend of adolescent refugees, two teachers of adolescent refugees, and one Human Initiative staff who handles adolescent refugee education. This research is a cross-sectional study, whose data collection was carried out in September 2022-June 2023 in Jakarta, Depok, and Tangerang. The results showed that during the refugee adaptation process, it is inseparable from the development of adolescent identity and the environment around refugees. This is because there are systems that exist in individuals. Micro systems, mezzo systems, and macro systems are present in the adaptation process of adolescent refugees. The adaptation process includes personal communication, host social communication, ethnic social communication, environment, and predisposition. Furthermore, related to the social support of teenage refugees from the environment, there are 2 levels, namely mezzo & macro systems, obtained by mezzo systems, namely family, friends, teachers; and macro systems, namely organizations including UNHCR, Human Initiative (HI), Catholic Relief Services (CRS), CWS (Church World Service), and schools. The forms of support provided by them are emotional support, appraisal/appreciation support, information support, and instrumental support. The significance of the results of this research for the Social Welfare Science study program, especially in the Human Behavior and Social Environment course which discusses human behavior and the social environment, as well as Social Welfare in Multicultural Societies which discusses multiculturalism in Indonesia which is formed due to socio-cultural and geographical diversity and breadth. In this research, multiculturalism in Indonesia is seen from the acceptance of refugees from various ethnicities living in Indonesia.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Siti Nur Rahma.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 147 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-24-30189010 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920523392