Dana Alokasi Khusus (DAK), baik DAK fisik dan non fisik merupakan satu dari beberapa sumber pendanaan di daerah yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan kesehatan. Pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang masuk kedalam ruang lingkup DAK non fisik, terdapat menu kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bagi Desa/Kelurahan prioritas. Menu ini ditujukan bagi desa/kelurahan prioritas yang bertujuan mendukung implementasi indikator Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, yakni Desa/Kelurahan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dan terwujudnya pilar pertama STBM (stop buang air besar sembarangan). Pelaksanaan kegiatan ini di daerah perlu dilakukan pengawasan sebagai upaya untuk memastikan kegiatan terlaksana sesuai dengan tujuannya. Sehubungan dengan belum terdapatnya sistem informasi yang dapat digunakan sebagai alat bantu pemantauan kegiatan ini, maka perlu dibuat rancangan sistem informasi pelaporan kegiatan STBM pilar 1 SBS pada desa/kelurahan prioritas bersumber dana BOK Puskesmas. Sistem informasi yang dirancang menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan pendekatan prototipe. Dalam sistem informasi ini akan diperoleh data terkait lokasi sasaran, akses sanitasi sebelum dan sesudah, rencana kegiatan, besaran rencana anggaran, realisasi kegiatan, besaran realisasi anggaran, kondisi STBM paska kegiatan, hingga kendala yang dialami saat melaksanakan kegiatan. Penggunaan sistem informasi ini dapat mendukung fungsi pengawasan dalam manajemen untuk memastikan kegiatan BOK STBM telah terlaksana sesuai dengan tujuannya. Selain itu, sistem informasi ini juga dapat mengefisiensikan pekerjaan serta sumber daya dalam hal pengawasan, penyusunan laporan, dan mendapatkan informasi untuk digunakan dalam perencanaan kegiatan BOK STBM pada tahun anggaran berikutnya. Special Allocation Funds (DAK), both physical and non-physical allocations and serve as one of the funding sources for organizing health activities in the regions. Within the Health Operational Assistance (BOK), which is include in the scope of non-physical DAK, there is a menu of Community-Led Total Sanitation (CLTS) activities designed for priority Villages/Sub-District. This menu aims to support the implementation of the Ministry of Health's Strategic Plan indicators, specifically focusing on Villages/Sub-District Open Defecation Free (ODF) and the first pillar of CLTS, which is to stop open defecation at the designated locations. Given the absence of an information system that can serve as a monitoring tool for these activities, it becomes necessary to design an information system for reporting CLTS activities in priority villages/sub-district funded through BOK Puskesmas. The information system is designed using the System Development Life Cycle (SDLC) method with a prototype approach. Within this information system, data related to the target location, sanitation accessibility before and after activity, activity plans, budget plans, activity realization, budget utilization, post-activity CLTS conditions, and any constraints encountered during the implementation will be collected. The implementation of this information system can effectively support the oversight function in management to ensure that BOK CLTS activities are carried out in accordance with their objectives. Moreover, the utilization of this information system will streamline work and resources in terms of supervision, report preparation, and information acquisition for planning CLTS BOK activities in the upcoming year. |