Integrasi jaringan antarmoda darat dam laut kepulauan yang ada di Provinsi Jakarta, Indonesia merupakan hal sangat penting untuk medukung distribusi perjalanan yang ada. Berdasarkan perhitungan bangkitan perjalanan dan tarikan perjalanan penumpang di setiap zona di Kabupaten Kepulauan Seribu, Zona Jakarta memiliki tingkat bangkitan dan tarikan perjalanan penumpang yang paling tinggi (Mahardika, 2020). Studi yang dilakukan adalah untuk mengevaluasi kinerja integrasi antarmoda yang ada berdasarkan pengguna transportasi umum dan transportasi pribadi dan pengusulkan desain system transfer yang memperhatikan keintegrasian. Metode yang digunakan yaitu Analisis Structural Equation Model (SEM) Partial Least Square (PLS) yang digunakan untuk menguji data setelah dinyatakan valid dan reliabilitasnya, yang memberikan indikator dengan signifikansi 67% antara variabel independen dan dependen (signifikansi kuat). Hasil yang didapat diolah Kembali dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) sehingga menghasilkan indikator yang menjadi fokus untuk perbaikan pelayanan, waktu, dan fasilitas. Hasil antara pengguna transportasi umum dan transportasi pribadi berbeda dikarenakan kepentingan dan kebiasaan pelayanan yang mereka dapatkan. Hasil dari IPA tersebut menjadi acuan untuk desain sistem transfer yang memperhatikan keintegrasian antarmoda. The integration of intermodal land and sea networks in Jakarta Province, Indonesia is very important to support the existing distribution of trips. Based on the calculation of trip generation and attraction of passenger trips in each zone in the Seribu Islands Regency, the Jakarta Zone has the highest level of passenger trip generation and attraction (Mahardika, 2020). The study was conducted to evaluate the performance of existing intermodal integration based on users of public transportation and private transportation and to propose a transfer system design that pays attention to integration. The method used is Partial Least Square (PLS) Structural Equation Model (SEM) analysis which is used to test the data after it is declared valid and its reliability, which gives an indicator with a significance of 67% between the independent and dependent variables (strong significance). The results obtained were processed again using the Importance Performance Analysis (IPA) method so as to produce indicators that became the focus for service, time and facility improvements. The results between users of public transportation and private transportation differ due to the interests and habits of the services they get. The results of the IPA are a reference for the design of a transfer system that takes into account intermodal integration. |