Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan jasa OFD dan faktor lainnya dengan konsumsi gula sederhana pada mahasiswa nonkesehatan UI. Variabel dependen pada penelitian ini adalah konsumsi gula sederhana dan variabel independennya adalah frekuensi penggunaan jasa OFD, durasi loyalitas konsumen, preferensi makanan dan minuman tinggi gula, jenis kelamin, jumlah uang saku, jenis tempat tinggal, aktivitas fisik, tingkat stres, dan pengetahuan gizi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2023 kepada 125 mahasiswa nonkesehatan di Universitas Indonesia dengan metode quota sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara daring (online) dan wawancara SQ-FFQ secara luring. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan chi-square, dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 44,0% responden memiliki konsumsi gula sederhana yang tinggi yaitu ≥50 gram per hari. Hasil juga menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan jasa OFD, preferensi makanan dan minuman tinggi gula, jenis tempat tinggal, dan pengetahuan gizi berhubungan dengan konsumsi gula sederhana pada mahasiswa nonkesehatan UI. Analisis multivariat menunjukkan preferensi makanan dan minuman tinggi gula merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi gula sederhana pada mahasiswa nonkesehatan UI. Peneliti menyarankan agar mahasiswa dapat membatasi konsumsi makanan/minuman manis sehingga dapat terhindar dari peningkatan berat badan yang berlebihan yang dapat menyebabkan obesitas. Peneliti juga menyarankan kepada Universitas Indonesia dan Dinas Kesehatan Depok agar dapat membuat program edukasi gizi dan kesehatan kepada mahasiswa terkait dengan gula sederhana. This study aims to determine the relationship between the use of OFD services and other factors with the consumption of simple sugars in UI non-health students. The dependent variable in this study was the consumption of simple sugars and the independent variables were the frequency of using OFD services, duration of consumer loyalty, preference for foods and beverages high in sugar, gender, amount of pocket money, type of residence, physical activity, stress level, and knowledge of nutrition. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. Data collection was carried out in May 2023 for 125 non-medical students at the University of Indonesia using the quota sampling method. Data was collected through online questionnaire filling and offline SQ-FFQ interviews. The data obtained were then analyzed by univariate, bivariate using chi-square, and multivariate using multiple logistic regression tests. The results showed that 44.0% of respondents had a high consumption of simple sugar, i.e ≥50 grams per day. The results also show that the frequency of using OFD services, preferences for high sugar foods and drinks, type of residence, and knowledge of nutrition are related to consumption of simple sugars in UI non-health students. Multivariate analysis showed that the preference for high-sugar foods and drinks was the dominant factor associated with consumption of simple sugars among UI non-health students. Researchers suggest that students can limit consumption of sweet foods/drinks so they can avoid excessive weight gain which can lead to obesity. The researchers also suggested to Universitas Indonesia and the Depok’s Health Service to create a nutrition and health education program for college students related to simple sugars. |