:: UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Pelayanan homecare melalui telefarma pada pasien rujuk balik dengan diagnosis penyakit jantung koroner, hipertensi, dan dispepsia = Homecare services through telefarma for referral patients with a diagnosis of coronary heart disease, hypertension, and dyspepsia

Alavoe Ta'livin Makhfudya; Ardian, supervisor; Berna Elya, supervisor (Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022)

 Abstrak

Home Pharmacy Care (homecare) merupakan salah satu pelayanan kefarmasian yang dapat diberikan Apoteker dalam menunjang pemantauan dan pendampingan pengobatan pasien di Apotek. Namun, pembatasan kegiatan tatap muka karena pandemi COVID-19 membatasi pelayanan homecare oleh Apoteker. Melalui aplikasi telefarma yang terintegrasi dengan layanan Home Pharmacy Care pada sistem di Apotek Kimia Farma, dapat menjadi salah satu solusi dalam melakukan homecare tanpa harus bertatap muka dengan pasien. Pada kasus ini, homecare melalui telefarma dilakukan pada pasien rujuk balik dengan diagnosis jantung koroner, hipertensi, dan dispepsia.
Homecare melalui telefarma memberikan efisiensi biaya, waktu, dan tenaga baik bagi pasien maupun apoteker, namun juga memiliki keterbatasan dalam penggalian informasi dan data pengobatan pasien. Kombinasi metode homecare dan telefarma dapat dilakukan karena masing-masing kekurangan dan kelebihan dalam pelaksanaannya. Apoteker sebaiknya selalu meningkatkan kemampuan dalam komunikasi dan penggalian informasi baik dengan pasien maupun dengan sesama tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian.

Home Pharmacy Care (homecare) is one of the pharmaceutical services that can be provided by pharmacists in supporting monitoring and accompanying patient treatment at drugstore. However, restrictions on face-to-face activities due to the COVID-19 pandemic limit homecare services by pharmacists. Through the telefarma application hich is integrated with the Home Pharmacy Care service on the system at Kimia Farma Apotek, can be a solution for doing homecare without having to meet the patient directly. In this case, homecare via telepharma was carried out for back-referral patients (PRB) with a diagnosis of coronary heart disease, hypertension, and dyspepsia.
Homecare through telepharma provides cost, time and energy efficiency for both patients and pharmacists, but also has limitations in extracting patient information and treatment data. The combination of homecare and telepharma methods can be considered because of each advantages and disadvantages in its implementation. Pharmacists should always improve their skills in communication and gathering information both with patients and with fellow health workers to improve pharmaceutical services.

 File Digital: 1

Shelf
 PR-Alavoe Ta'livin Makhfudya4.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : PR-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : x, 18 pages : illustrations ; 28 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
PR-pdf 16-24-14694499 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920526830