:: UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Pemantauan Terapi Obat Pasien Anak di Ruangan PICU Rsup Fatmawati = Monitoring Drug Therapy for Pediatric Patients in the PICU Room at Fatmawati Hospital

Fira Nabilla; Anton Bahtiar, supervisor (Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022)

 Abstrak

Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan proses yang mencakup kegiatan seperti pengkajian terkait obat yang digunakan pasien, pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat serta pemantauan efektivitas dan efek samping obat. Data penggunaan obat merupakan komponen penting dalam proses PTO. Analisis yang dapat dilakukan berdasarkan data penggunaan obat adalah penilaian kualitas penggunaan antibiotik serta analisis MTO pengobatan yang diterima pasien. Masalah Terkait Obat (MTO) yang terjadi pada pengobatan pasien dan memberikan rekomendasi tindak lanjut menggunakan metode SOAP. PTO dilakukan pada pasien berinisial NAN yang didiagnosis sindrom gangguan pernapasan akut, perdarahan intraserebral dan PDVK. Masalah Terkait Obat (MTO) yang terjadi pada pengobatan pasien N di ruangan PICU RSUP Fatmawati dengan diagnosis sindrom gangguan pernapasan akut, perdarahan intraserebral dan PDVK adalah adanya ketidaksesuaian dosis yaitu amikasin 1x60 mg. Kemudian ditemukan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD) terjadi pada pasien yaitu hipoalbumin yang merupakan ROTD dari parasetamol dan hiperglikemi akibat pemberian deksametason. Interaksi obat yang terjadi yaitu antara amikasin dan mannitol, asam valproate dan meropenem, parasetamol dan fenitoin, fenitoin dan asam valproate, amikasin dan furosemide, seftriakson dan furosemide, serta omeprazole dan fenitoin. Penilaian kualitas penggunaan antibiotik menggunakan metode gyssens menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik seftriakson sudah tepat atau bijak karena masuk ke dalam kategori 0. Kemudian Penggunaan meropenem masuk kategori IVA dan IIIA yang menginterpretasikan bahwa ada antibiotik lain yang lebih efektif daripada meropenem karena berdasarkan hasil kultur yaitu seftazidim dan sefepim masih sensitif terhadap pasien serta penggunaan antibiotik terlalu lama (lebih dari 14 hari). Penggunaan amikasin masuk kategori IIA dan IIB yang menunjukkan bahwa dosis dan interval yang tidak tepat.

Drug Therapy Monitoring (DTM) is a process that includes activities such as assessments related to drugs used by patients, providing recommendations for solving drug-related problems, and monitoring the effectiveness and side effects of drugs. Drug use data is an important component of the DTM process. Analysis that can be carried out based on drug use data is an assessment of the quality of antibiotic use as well as an DRP analysis of the treatment the patient receives. Drug-Related Problems (DRP) that occur in patient treatment and provide follow-up recommendations using the SOAP method. DTM was performed on a patient with the initials NAN who was diagnosed with acute respiratory distress syndrome, intracerebral hemorrhage, and PDVK. Drug-Related Problems (DRP) that occurred in the treatment of patient N in the PICU room at Fatmawati Hospital with a diagnosis of acute respiratory distress syndrome, intracerebral hemorrhage, and PDVK was a dose mismatch, namely amikacin 1x60 mg. Then it was found that adverse drug reactions (ADR) occurred in patients, namely hypoalbumin which was ADR from paracetamol, and hyperglycemia due to dexamethasone administration. Drug interactions that occur are between amikacin and mannitol, valproic acid and meropenem, paracetamol and phenytoin, phenytoin and valproic acid, amikacin and furosemide, ceftriaxone and furosemide, and omeprazole and phenytoin. Assessment of the quality of antibiotic use using the Gyssens method showed that the use of ceftriaxone was appropriate or wise because it was included in category 0. Then the use of meropenem was included in categories IVA and IIIA which interpreted that other antibiotics were more effective than meropenem because they were based on culture results, namely ceftazidime and cefepime. still sensitive to patients and the use of antibiotics for too long (more than 14 days). The use of amikacin is in categories IIA and IIB which shows that the dose and interval are incorrect.

 File Digital: 1

Shelf
 PR-Fira Nabilla.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : PR-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
PR-pdf 16-24-47562994 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920526944