Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama di negara berkembang. Antimikroba, seperti antibiotik, menjadi solusi utama untuk menghadapi masalah ini. Pada penggunaannya, evaluasi antibiotik merupakan aspek penting dalam mempromosikan penggunaan antibiotik yang tepat dalam praktik klinis. Penyalahgunaan dan penggunaan berlebihan antibiotik dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yang menjadi masalah serius dalam kesehatan global. Metode Gyssens adalah metode kualitatif yang digunakan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik berdasarkan kriteria tertentu dan telah digunakan dalam penelitian di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada pasien rawat jalan Poli Permata Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo menggunakan metode alur Gyssens. Desain penelitian adalah cross-sectional retrospektif dengan menggunakan data rekam medis pasien yang terdaftar pada Poli Permata selama Januari hingga Maret 2023. Sampel dipilih dengan teknik random sampling dan berjumlah 86 rekam medis. Data dianalisis kualitatif menggunakan kategori Gyssens yang meliputi kesesuaian diagnosis, indikasi, dosis, keamanan, dan harga. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan antimikroba pada pasien rawat jalan Poli Permata Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo sebagian besar tergolong rasional sebesar 93,02%. Evaluasi dengan alur Gyssens menemukan bahwa sebanyak 80 kasus (93,02%) penggunaan antimikroba dinilai tepat dan bijak. Namun, masih terdapat beberapa kasus (6,98%) yang masuk dalam kategori I-VI yang belum tepat atau bijak dalam penggunaan antimikroba, seperti tidak tepat interval pemberian, tidak tepat cara pemberian, dan pemilihan antimikroba yang kurang efektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas penggunaan antimikroba di Poli Permata Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo sesuai dengan kriteria Gyssens. Namun, perlu perhatian lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman dalam penggunaan antibiotik agar dapat mengurangi risiko resistensi antimikroba. Infectious diseases continue to pose a significant public health challenge, especially in developing countries. Antimicrobials, particularly antibiotics, serve as the primary solution to combat these diseases. However, the appropriate evaluation of antibiotics is crucial to promote their correct usage in clinical practice. Misuse and overuse of antibiotics can lead to the development of antibiotic resistance. To address this issue, the Gyssens method, a qualitative approach based on specific criteria, has been utilized. This study focused on outpatients at the Permata Polyclinic Health Center in Pasar Rebo District, and the evaluation of prescriptions was conducted using the Gyssens method. The research employed a retrospective cross-sectional design, utilizing medical records from patients at the Permata Polyclinic during January to March 2023. The sample size consisted of 86 medical records, selected through a random sampling technique. The data were qualitatively analyzed using Gyssens categories, which encompassed diagnosis suitability, indication, dosage, safety, and price. The evaluation further revealed that in 80 cases (93.02%), the use of antimicrobials was considered appropriate and wise. However, there were still some cases (6.98%) falling into categories I-VI, indicating inappropriate or unwise usage of antimicrobials, such as incorrect administration intervals, inappropriate administration methods, and ineffective antimicrobial selection. The findings of this study demonstrate that the majority of antimicrobial use in the Permata Polyclinic of the Pasar Rebo District Health Center complies with the Gyssens criteria. However, further attention is needed to increase awareness and understanding in the use of antibiotics in order to reduce the risk of antimicrobial resistance. |