Masyarakat Jawa menerapkan prinsip kerukunan dan hormat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan prinsip tersebut, masyarakat Jawa diarahkan untuk menghindari konflik terbuka dan menghormati kedudukan semua pihak. Seiring dengan prinsip kerukunan dan hormat, masyarakat Jawa mengenal ajaran memayu hayuning bawana untuk menjaga keseimbangan hidup, kedamaian antar sesama, kelestarian alam, dan menghindari perbuatan negatif yang tidak memberikan pengaruh positif dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pengimplementasian konsep memayu hayuning bawana dalam novel Jawa yang kelak dapat menambahkan contoh pengaplikasian konsep memayu hayuning bawana secara luas. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan deskriptif analisis. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis isi atau konten (content analysis). Penelitian dilakukan dengan perspektif religi Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laku yang dijalankan oleh tokoh untuk mencapai memayu hayuning bawana meliputi pemenuhan keselamatan duniawi secara fisik, pemahaman akan keselamatan yang dianugerahkan kepada manusia, mencapai kebahagiaan melalui menjalani kehidupan sesuai nilai keluhuran Tuhan, dan kesejahteraan hidup yang diraih dengan menciptakan ketenteraman yang didasari atas kesadaran berkehidupan di dunia. Maka, dapat disimpulkan bahwa upaya memayu hayuning bawana oleh tokoh didasari oleh kesadaran akan peran, kedudukan, dan kewajibannya dalam bertindak di kehidupannya agar tidak mengganggu keselarasan dunia. The Javanese society upholds the principles of harmony and respect in their daily lives. With these principles, the Javanese people are directed to avoid open conflicts and to respect the position of all parties involved. Aligned with the principles of harmony and respect, the Javanese society is familiar with the teaching of "memayu hayuning bawana" to maintain a balanced life, foster peace among individuals, preserve nature, and avoid negative actions that do not contribute positively to life. The purpose of this research is to describe the implementation of the concept of memayu hayuning bawana in Javanese novels, which can provide extensive examples of its application. The research methodology employed is qualitative research with descriptive analysis. Content analysis is the technique used for analysis. The research is conducted from the perspective of Javanese religious beliefs. The research findings indicate that the actions undertaken by the characters to achieve memayu hayuning bawana encompass fulfilling physical worldly safety, understanding the safety granted to humans, attaining happiness by living in accordance with the divine values, and achieving well-being through the creation of tranquility based on the awareness of living in the world. Therefore, it can be concluded that the efforts of the characters towards memayu hayuning bawana are motivated by their consciousness of their roles, positions, and responsibilities in their actions to maintain harmony in the world. |