Analisis Kepatuhan Minum Obat Pasien HIV di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit pada Bulan Januari - September 2022 = Analysis of Medication Adherence for HIV Patients at the Duren Sawit District Health Center in January - September 2022
Ana Uswatun Hasanah;
Santi Purna Sari, supervisor; Elfira Khairun Nisa, supervisor
(Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023)
|
Secara global, 38,4 juta orang terinfeksi HIV pada akhir tahun 2021. Selama sebelas tahun terakhir jumlah kasus HIV di Indonesia mencapai puncaknya pada tahun 2019, yaitu sebanyak 50.282 kasus. Orang yang didiagnosis dengan HIV harus mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV) sesegera mungkin setelah diagnosis dan dipantau secara berkala menggunakan parameter klinis dan laboratorium, termasuk tes untuk mengukur virus dalam darah (viral load). ARV harus diminum setiap hari sepanjang hidup orang yang terinfeksi HIV untuk mencegah virus berkembang biak dan mengurangi risiko mutasi virus yang dapat menyebabkan HIV resisten terhadap obat dan melindungi kesehatan pasien. Kepatuhan yang buruk memungkinkan virus menghancurkan sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan tubuh sulit melawan infeksi dan kanker tertentu. Oleh karena itu pengobatan HIV membutuhkan kepatuhan yang tinggi. Analisis kepatuhan minum obat dilakukan untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat ARV pasien HIV di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. Pengukuran kepatuhan minum obat digunakan metode Medication Possession Ratio (MPR). Pasien dikatakan patuh jika nilai MPR ≥ 80 %. Kepatuhan pasien di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit diperoleh 100% (164) pasien mematuhi terapi ARV. Globally, 38.4 million people are infected with HIV by the end of 2021. During the last eleven years the number of HIV cases in Indonesia reached its peak in 2019, namely 50,282 cases. People diagnosed with HIV should get antiretroviral treatment (ARV) as soon as possible after diagnosis and be monitored regularly using clinical and laboratory parameters, including tests to measure viruses in the blood (viral load). ARVs must be taken daily throughout the life of a person infected with HIV to prevent the virus from multiplying and reduce the risk of viral mutations that can lead to drug-resistant HIV and protect the patient's health. Poor adherence allows the virus to destroy the immune system which makes it difficult for the body to fight certain infections and cancers. Therefore, HIV treatment requires high adherence. Analysis of medication adherence was carried out to determine the level of adherence to ARV medication in HIV patients at the Duren Sawit District Health Center. Measurement of medication adherence uses the Medication Possession Ratio (MPR) method. Patients are said to be compliant if the MPR value is ≥ 80%. Patient compliance at the Duren Sawit District Health Center was obtained by 100% (164) of patients complying with ARV therapy. |
PR-Ana Uswatun Hasanah-1.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | PR-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | vii, 19 pages ; illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
PR-pdf | 16-24-07624980 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920527575 |