Pertama kali diberlakukan pada era kolonial, program transmigrasi pernah menjadi salah satu program perpindahan populasi nasional terbesar di dunia. Program ini bertujuan untuk mengurangi beban populasi di Jawa dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional di luar pulau tersebut. Literatur telah menemukan bahwa program ini tidak efektif, meskipun kesimpulan ini inconclusive karena bergantung pada evaluasi kualitatif dan pengamatan lapangan. Selain itu, beberapa pemukiman transmigrasi melihat perubahan signifikan pada pekerjaan terutama karena perdagangan lokal dengan pemukiman terdekat. Penelitian ini secara kuantitatif memeriksa dan mengevaluasi program transmigrasi dengan melihat perubahan dalam pendapatan dan struktur pekerjaan di antara transmigran yang tetap tinggal versus yang pergi. Selain itu, faktor-faktor di balik perubahan pendapatan juga akan dijelaskan menggunakan variabel kovariat. Perubahan pendapatan akan dianalisis menggunakan regresi OLS difference-in-difference dan regresi random effect data panel pada tingkat individu. Sampel dari penelitian ini terdiri dari 284 individu yang mengutip transmigrasi sebagai alasan pergerakan mereka dari IFLS Gelombang 1, 2, dan 3. Pada tingkat individu, transmigran yang pergi memiliki pendapatan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tetap tinggal. Kovariat dalam setiap model menjelaskan alasan dari angka yang didapatkan, menyoroti faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan seperti jenis kelamin, status pekerjaan, status pernikahan, dan tingkat pendidikan. Disimpulkan bahwa program transmigrasi cenderung tidak efektif berdasarkan IFLS, termasuk setelah dipengaruhi oleh faktor-faktor di dalam pemukiman transmigrasi. First enacted during the colonial era, the transmigration program was once one of the world's largest nationwide population movements. It aimed to alleviate the population burden in Java and spur regional economic growth outside the island. Past literature has found the program to be largely ineffective, although these conclusions remain somewhat inconclusive due to their reliance primarily on qualitative evaluations and field observations. Moreover, several transmigration settlements saw a change in employment structure, primarily due to local trade with nearby settlements. This study quantitatively examines and evaluates the transmigration program by looking at changes in income and employment structure among the transmigrants who remain versus those who leave. Furthermore, the factors behind income changes will also be explained using covariate variables. The change in income will be analyzed using a difference-in-difference OLS and panel data random-effect regression at individual levels. The sample consists of 284 individuals who cited transmigration as their reason for movement across IFLS Waves 1, 2, and 3. The covariates in each model explain this discrepancy, highlighting factors such as gender, employment status, marital status, and education level. It is concluded that the transmigration program tends to be ineffective based on IFLS, including after being influenced by factors within transmigration settlements |