Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peran unsur nonbahasa dan metode serta strategi penerjemahan yang dominan digunakan pada proses penerjemahan salah satu soundtrack film Aladdin, “Speechless” (Part 1 & Part 2) ke dalam bahasa Jerman “Ich werd niemals schweigen” (Teil 1 & Teil 2) menggunakan metode deskriptif-kualitatif dan dengan metode kontrastif. Teori Åkerström (2009) dan Newmark (1988) digunakan sebagai teori pendukung dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur nonbahasa seperti rima, ritme, dan durasi lagu berperan besar untuk memengaruhi penerjemah dalam menentukan, bahkan memodifikasi kata menggunakan proses Elision dan Aphärese untuk menyesuaikan bunyi kata pada proses penerjemahan lagu, khususnya lagu yang akan dinyanyikan ulang di bahasa sasaran (BSa). Kemudian, metode komunikatif diidentifikasi sebagai metode penerjemahan pada lagu ini karena penggunaannya yang dominan. Selain itu, penggunaan parafrasa juga menjadi strategi paling dominan digunakan dalam penerjemahan ini. This study aims to look at the influence the role of nonverbal elements and the dominant translations methods and strategies used in the process of translating one of Aladdin’s movie soundtrack, “Speechless” (Part 1 & Part 2) into German, “Ich werd niemals schweigen” (Teil 1 & Teil 2) using descriptive-qualitative and with contrastive method. This study uses the theory of Åkerström (2009) and Newmark (1988) as a supporting theory. The results show that nonverbal elements such as rhyme, rhythm, and song duration play a major role in influencing translators in determining, even modifying words using Elision and Aphärese processes to adjust the sound of words in the song translation process, especially song that will be sung again in the target language (TL). Furthermore, the communicative method is identified as a translation method of this song because of its dominant use. Moreover, paraphrasing is the most dominant strategy used in this translation. |