Latar Belakang Semakin banyak orang yang memilih untuk menunda menikah, memiliki anak, dan menjadi orang tua. Simpan beku sel telur adalah teknik yang digunakan untuk mempertahankan kesuburan. Dalam beberapa tahun terakhir, simpan beku sel telur mengalami peningkataan dalam popularitas karena alasan sosial atau non-medis. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana tingkat pengetahuan, sikap, dan persepsi mahasiswa kedokteran di Indonesia terhadap penyimpanan dan pembekuan sel telur untuk alasan sosial. Metode Ini adalah studi potong lintang berbasis survei terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Penelitian berlangsung dari bulan Agustus 2022 sampai dengan bulan Juli 2023. Total responden 102 mahasiswa. Tiga komponen kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data: pengetahuan, sikap, dan persepsi terhadap simpan beku tel telur untuk alasan sosial. Hasil Sebagian besar mahasiswa FKUI memahami mengenai topik kesuburan serta simpan beku sel telur (95%). Mayoritas mahasiswa adalah mahasiswa pre-klinik, dengan 75.6% diantaranya memiliki pengetahuan menengah. Siswa yang mengidentifikasi diri sebagai Muslim atau Katolik cenderung tidak mengeksplorasi mengenai simpan beku sel telur atau preservasi fungsi fertilitas secara umum. Persepsi mahasiswa tentang aksesibilitas dan keterbukaan teknik simpan beku sel telur terhadap alasan non-medis dipengaruhi oleh pertimbangan mereka untuk melakukan pembekuan oosit yang umumnya positif. Kesimpulan Secara umum, mahasiswa memiliki kesadaran terhadap masalah fertilitas dan simpan beku sel telur. Agama berkaitan dengan sikap, yang dapat mempengaruhi persepsi mahasiswa kedokteran di Indonesia terhadap simpan beku telur untuk alasan sosia. Introduction In today's society, there are more people who choose to put off getting married, having kids, and becoming parents. Cryopreservation of oocytes is a technique used to maintain fertility. Oocyte freezing has, nevertheless, gained popularity in recent years for social or non-medical reasons. This study aims to understand how medical students in Indonesia feel about oocyte freezing for social reasons. Method Between June and July 2023, a cross-sectional survey including 102 female students at the Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, was carried out. Three components of a questionnaire were used to collect the data: knowledge, attitude, and perception of oocyte freezing for social reasons. Results Most of the students understood fertility issues as well as oocyte freezing (95%). The majority of students were pre-clinical students, with 75.6% of them having intermediate knowledge. Students who identify as Muslim or Catholic are less likely to explore oocyte freezing or fertility preservation in general. The students' perceptions about the accessibility and openness of oocyte freezing to non-medical reasons were influenced by their consideration to undertake oocyte freezing, which are primarily positive. Conclusion Students are mostly aware of fertility awareness and egg freezing. Religion is associated with attitude, in which can influence the perception of female medical students in Indonesia towards social egg freezing |