:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Dinamika Perkembangan Wilayah Pinggiran Kota Bogor = Dynamics of Suburban Areas Development in Bogor City

Rahmah Dzakiyya Zahrah; Hafid Setiadi, supervisor; Satria Indratmoko, supervisor (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023)

 Abstrak

Berdasarkan Instruksi Presiden No. 13 Tahun 1976 mengenai Jabotabek (Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi) yang menyatakan bahwa wilayah Kota Bogor adalah salah satu kota penyangga (hinterland area). Kecamatan Cibinong, Kecamatan Bojonggede, dan Kecamatan Sukaraja adalah kecamatan yang termasuk dalam inner fringe Kota Bogor. Kecamatan tersebut juga memiliki jumlah penduduk terbanyak dan persentase lahan terbangun tertinggi jika dibandingkan dengan kecamatan lain yang termasuk dalam inner fringe Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dinamika perkembangan wilayah pinggiran Kota Bogor dari tahun 2009-2019 yaitu dengan menganalisis perkembangan permukiman dan keterkaitan keberadaan pusat kegiatan ekonomi dengan perkembangan permukiman. Dalam penelitian ini, dilakukan pengolahan data dengan menggunakan data citra satelit Landsat yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan analisis spasial temporal untuk mengetahui kepadatan bangunan 2009-2019, serta data penggunaan lahan yang selanjutnya digunakan untuk analisis deskriptif untuk mengetahui perkembangan lahan permukiman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk perkembangan permukiman yang terjadi di wilayah ini sebagian besar adalah bentuk extension dan infill yang pada umumnya terjadi pada wilayah wilayah yang lokasinya dekat dengan pusat kegiatan. Bentuk extension dan infill paling banyak terjadi di Kecamatan Cibinong, sedangkan bentuk leapfrog paling banyak terjadi di Kecamatan Sukaraja. Bentuk leapfrog ditandai dari adanya pembangunan permukiman di wilayah yang didominasi dengan bentuk kenampakan lahan pedesaan. Keterkaitan antara keberadaan pusat kegiatan ekonomi dengan perkembangan permukiman paling terlihat signifikan di sekitar Pusat Kegiatan Ekonomi Pakansari disebabkan kegiatan komersial dan elemen permukiman di kawasan ini paling beragam. Di sekitar Pusat Kegiatan Ekonomi Cilebut dan Bojonggede juga mengalami perkembangan permukiman, namun perkembangan ini tidak hanya dipengaruhi akibat keberadaan kegiatan ekonomi tetapi adanya faktor dari jalur transportasi


Based on Presidential Instruction No. 13 of 1976 regarding Jabotabek (Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi) which states that the area of Bogor City is one of the buffer cities (hinterland area). Cibinong District, Bojonggede District, and Sukaraja District are sub-districts that are included in the inner fringe of Bogor City. This sub-district also has the largest population and the highest percentage of built-up land when compared to other sub-districts that are included in the inner fringe of Bogor City. This study aims to examine the dynamics of development in the suburbs of Bogor City from 2009-2019, namely by analyzing the development of settlements and the link between the existence of centers of economic activity and the development of settlements. In this study, data processing was carried out using Landsat satellite imagery data which will then be analyzed using spatial-temporal analysis to determine building density 2009-2019, as well as land use data which will then be used for descriptive analysis to determine residential land development. The results of this study indicate that most of the forms of settlement development that occur in this region are extension and infill forms which generally occur in areas that are located close to the center of activity. Extension and infill forms are most common in Cibinong District, while leapfrog forms are most common in Sukaraja District. The leapfrog form is marked by the existence of settlement development in areas dominated by the appearance of rural land. The connection between the existence of CBD and settlements developments is seen around the Pakansari CBD because it has most diverse of commercial activities and settlement elements. The Cilebut CBD and Bojonggede CBD are also occur settlement developments, but this development is not only influenced by the existence of economic activities but also by factors from transportation routes.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Rahmah Dzakiyya Zahrah.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LIbUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xv, 119 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-24-21368287 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920528725