Jamur penyebab mikosis tertinggi di dunia dan di Indonesia adalah Candida spp. yang selanjutnya disebut sebagai kandidiasis. Tanaman johar merupakan salah satu sumber altenatif pencarian senyawa yang berkhasiat sebagai anti Candida spp. Sampai saat ini, belum ada penelitian menyeluruh aktivitas antijamur Candida spp. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ekstrak, fraksi dan isolat paling aktif dari tanaman johar serta mengkarakterisasi senyawa aktif tersebut. Ekstraksi dilakukan secara bertingkat (n-heksan, etil asetat, metanol) dan dilanjutkan uji aktivitas anti Candida spp. Ekstrak teraktif yang di dapat difraksinasi dengan kromatografi kolom dan diuji aktivitas anti Candida spp. Pada fraksi teraktif dilakukan pemurnian isolat dengan kromatografi kolom dan rekristalisasi, serta uji aktivitas antijamur. Isolat teraktif yang didapat diidentifikasi menggunakan spektrometri FTIR, GCMS, 1H-NMR, 13C-NMR dan DEPT. Evaluasi anti Candida albicans dan Candida krusei menunjukan diameter hambat 2,20 cm; 1,36 cm untuk ekstrak n-heksan (ENH), 1,76 cm; 1,16 cm untuk ekstrak etil asetat (EEA) sedangkan ekstrak metanol tidak menunjukkan aktivitas. Hasil uji aktivitas anti Candida spp. dari 6 fraksi ENH menunjukkan adanya 2 fraksi teraktif yaitu fraksi 1 dan 2. Sedangkan dari 7 fraksi dari EEA, didapatkan fraksi teraktif adalah fraksi 1. Selanjutnya dilakukan isolasi terhadap semua fraksi teraktif dan didapat hanya 1 isolat aktif dari fraksi 2 ENH dengan nilai penghambatan 100 ppm pada C.albicans. dan 50 ppm pada C.krusei. Hasil karakterisasi dari isolat teraktif menunjukkan adanya stigmasterol. Penambatan molekuler antara senyawa stigmasterol dengan protein CYP51 menunjukkan nilai binding afinitas -11,44 untuk CYP51 C.albicans dan -10,84 untuk CYP51 C.krusei. The highest number of mycosis-causing fungi in the world and in Indonesia are Candida spp. hereinafter referred to as candidiasis. Johar plant is an alternative source of compounds that are efficacious as anti-Candida spp. To date, there has been no thorough study of the antifungal activity of Candida spp. This study aims to identify the most active extracts, fractions and isolates from the johar plant and to characterize these active compounds. Extraction was carried out in stages (n-hexane, ethyl acetate, methanol) and continued with anti-Candida spp. The most active extract could be fractionated by column chromatography and tested for anti-Candida spp. The most active fraction was purified by column chromatography and recrystallization, as well as antifungal activity test. The most active isolates obtained were identified using FTIR, GCMS, 1H-NMR, 13C-NMR and DEPT spectrometry. Evaluation of anti Candida albicans and Candida krusei showed an inhibition diameter of 2.20 cm; 1.36 cm for n-hexane extract (ENH), 1.76 cm; 1.16 cm for ethyl acetate extract (EEA) while the methanol extract showed no activity. The results of the anti-Candida spp. activity test. of the 6 ENH fractions showed the presence of 2 of the most active fractions, namely fractions 1 and 2. Meanwhile, of the 7 fractions from EEA, the most active fraction was obtained was fraction 1. Further isolation of all the most active fractions was carried out and only 1 active isolate was obtained from ENH fraction 2 with an inhibition value of 100 ppm in C.albicans. and 50 ppm on C. krusei. The characterization results of the most active isolates showed the presence of stigmasterol. Molecular binding between the stigmasterol compound and the CYP51 protein showed a binding affinity value of -11.44 for CYP51 C.albicans and -10.84 for CYP51 C.krusei. |