Penelitian ini mengeksplorasi dinamika spasial dan teritorialitas pemenuhan kebutuhan primer dalam konteks kepulauan, yang berfokus di Pulau Moyo, Indonesia, menggunakan dasar teori Archipelagic Thinking. Sebagai negara kepulauan, Indonesia menghadapi tantangan unik dalam mengelola wilayahnya yang luas dan tersebar. Pulau Moyo, sebagai pulau kecil yang terisolasi dengan akses terbatas ke pulau disekitarnya, memberikan kasus yang menarik untuk menyelidiki hubungan antara Pulau Moyo dan sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan dasar. Melalui analisis data deskriptif, studi ini mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan primer penduduk Pulau Moyo, dan teritorialitas yang terjadi dalam upaya pemenuhannya. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa pemukiman pesisir Pulau Moyo terbagi menjadi klaster barat dan timur, dengan aksesibilitas terbatas meliputi jalan setapak hutan dan jalur laut musiman. Teritori primer klaster barat dan timur ditemukan telah memenuhi kebutuhan primer ekonomi dan sosial, didukung oleh sektor ternak, nelayan, perkebunan, dan jasa. Teritori sekunder kebutuhan primer ekonomi dan sosial dipenuhi oleh pulau seberang dengan melewati jalur laut. This research explores the spatial dynamics and territoriality of fulfilling primary needs in an archipelago context, focusing on Moyo Island, Indonesia, using the basic theory of Archipelagic Thinking. As an archipelagic nation, Indonesia faces unique challenges in managing its vast and dispersed territory. Moyo Island, as a small isolated island with limited access to the surrounding islands, provides an interesting case for covering the relationship between Moyo Island and its surroundings in meeting basic needs. Through analysis of descriptive data, this study examines the factors that influence the fulfillment of the primary needs of the Moyo Island population, and the territoriality that occurs in fulfilling them. From this study, it was found that the coastal settlements of Moyo Island were divided into western and eastern clusters, with limited accessibility including forest trails and seasonal sea routes. The primary territories of the western and eastern clusters were found to have fulfilled primary economic and social needs, supported by the livestock, fishing, plantation and service sectors. The secondary territory of the primary economic and social needs is fulfilled by the opposite island by sea. |