Setiap harinya, Apotek Kimia Farma 0628 Sukahati dapat melayani kurang lebih 70 hingga 80 pasien BPJS Kesehatan dan sekitar 20 hingga 30 pasien non- BPJS Kesehatan. Melihat banyaknya jumlah resep pasien BPJS Kesehatan yang diterima, menjadikan kecepatan dan ketepatan pelayanan BPJS Kesehatan penting untuk diperhatikan dan dimaksimalkan. Penerapan Lean Management Practice (LMP) di pelayanan kefarmasian dengan cara meminimalisir waste yang ada di apotek dapat meningkatkan efisiensi di setiap tahapan praktik pelayanan kefarmasian. Penyususnan tugas khusus ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan LMP yang berfokus pada proses minimalisasi waste atau hal-hal yang tidak memberikan nilai tambah guna meningkatkan efisiensi sistem pelayanan BPJS Kesehatan di Apotek Kimia Farma 0628 Sukahati. Penerapan LMP dilakukan dengan beberapa proses, yaitu diawali dengan menentukan nilai umum dalam proses pelayanan, mengidentifikasi aliran nilai, pembuatan aliran nilai, implementasi pull based system, dan evaluasi berbagai usaha perbaikan yang telah dilakukan. Pada tahap identifikasi aliran nilai, diketahui bahwa terdapat 5 jenis waste, yaitu defects, unnecessary inventory, excessive transportation, waiting, dan unnecessary motion. Selain itu, berdasarkan hasil observasi, terdapat beberapa jenis tantangan yang ditemukan pada Apotek Kimia Farma 0628 Sukahati, diantaranya adalah hanya terdapat satu loket pengambilan nomor antrean BPJS Kesehatan, ketidakjelasan tulisan pada resep dan data pasien, ketersediaan obat yang terbatas, dll. Oleh karena itu, LMP penting diterapkan di Apotek Kimia Farma 0628 Sukahati, khususnya pada bagian pelayanan BPJS Kesehatan, karena dengan adanya LMP dapat memungkinkan tercapainya sistem pelayanan BPJS Kesehatan yang lebih efektif dan efisien, terutama dalam hal kecepatan dan ketepatan pelayanan (efisiensi waktu dan tenaga/effort dari SDM). Every day, Kimia Farma 0628 Pharmacy, Sukahati serves approximately 70 to 80 patients with BPJS Kesehatan and around 20 to 30 patients without BPJS Kesehatan coverage. Considering the high number of prescriptions received from BPJS Kesehatan patients, the speed and accuracy of BPJS Kesehatan services are crucial and need to be maximized. The implementation of Lean Management Practice (LMP) in pharmaceutical services by minimizing waste within the pharmacy, can enhance efficiency at every stage of pharmaceutical service practice. The purpose of this special task report is to evaluate the implementation of LMP, which focuses on the process of minimizing waste activities, to improve the efficiency of the BPJS Kesehatan service system at Kimia Farma 0628 Pharmacy, Sukahati. The application of LMP involves several processes, beginning with defining the value, identifying value streams, creating value flow, implementing a pull-based system, and strive for perfection continuously. In the value stream identification phase, there are 5 types of waste, which are defects, unnecessary inventory, excessive transportation, waiting, and unnecessary motion. Additionally, based on observations, several challenges have been identified at Kimia Farma 0628 Pharmacy, Sukahati, including having only one counter for BPJS Kesehatan queue numbers, unclear handwriting on prescriptions and patient data, limited availability of medication, etc. Therefore, the application of LMP is vital at Kimia Farma 0628 Pharmacy, Sukahati, particularly around BPJS Kesehatan services. The implementation of LMP can lead to a more effective and efficient BPJS Kesehatan service system, especially in terms of speed and accuracy of service. |