Mayoritas masyarakat Indonesia masih memandang kesehatan mental sebagai hal tabu dan penderita gangguan jiwa diperlakukan seperti suatu aib. Akibatnya penderita kesulitan untuk mendapat pertolongan yang dibutuhkan dan dapat berakhir dengan tindakan bunuh diri. Mengidentifikasi faktor yang dapat menjelaskan tingkat bunuh diri dan mempelajari karakteristiknya merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah bunuh diri. Penelitian ini membahas faktor apa yang dapat menjelaskan angka bunuh diri menggunakan model regresi linear berganda, pengelompokan negara berdasarkan angka bunuh diri dan faktornya menggunakan metode Ward, serta pemetaan hasil kelompok menggunakan metode Biplot. Objek penelitian adalah negara di Benua Asia dan Eropa. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh faktor tidak memiliki agama, konsumsi alkohol, dan psikiater memiliki hubungan positif signifikan terhadap angka bunuh diri. Faktor pemasukan dan pengangguran memiliki hubungan negatif signifikan terhadap angka bunuh diri. Faktor tingkat pendidikan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap angka bunuh diri. Terbentuk 2 kelompok negara, yakni kelompok 1 beranggotakan 46 negara dan kelompok 2 beranggotakan 44 negara. Hasil pemetaan kelompok menggunakan metode Biplot dapat menerangkan 63,7% keragaman data. Kelompok 1 adalah kelompok negara yang memiliki nilai persentase pengangguran yang tinggi serta nilai angka bunuh diri, persentase penduduk tanpa agama, konsumsi alkohol, Gross Domestic Product (GDP) per kapita, angka psikiater, tingkat pendidikan yang rendah. Kelompok 2 adalah kelompok negara yang memiliki angka bunuh diri, persentase penduduk tanpa agama, konsumsi alkohol, GDP per kapita, angka psikiater, dan tingkat pendidikan yang tinggi, serta persentase pengangguran yang rendah. Many Indonesian people still view mental health as a taboo subject and people with mental disorders are treated like a disgrace. As a result, they have difficulty getting the help that they need and can end in suicide. Identifying factors that are able to explain suicide rate and studying their characteristics is one way that can be done to prevent suicide. This research discusses what factors that are able to explain suicide rate using a multiple linear regression model, grouping countries based on suicide rate and its factors using Ward's method, and mapping the group results using the Biplot method. The objects of research are countries in Asia and Europe. Based on the analysis result, it is found that factors of having no religion, alcohol consumption, and psychiatrists’ availability have significant positive relationships with suicide rate. Factors of income and unemployment rate have significant negative relationships with suicide rate. Factor of education level has no significant effect with suicide rates. Two groups of countries are formed, namely group 1 consisting of 46 countries and group 2 consisting of 44 countries. Result of mapping based on the groups using the Biplot method is able explain 63,7% of data diversity. Group 1 is a group of countries that have a high unemployment rate and low values in the suicide rate, proportion of irreligious people, Gross Domestic Product (GDP) per capita, and number of psychiatrists. Group 2 is a group of countries that have high values in the suicide rate, proportion of irreligious people, GDP per capita, number of psychiatrists, and education level while the unemployment rate is low. |