Pemantauan Terapi Obat Pada Pasien Pediatrik dengan Bronkopneumonia dan Anemia Mikrositik Hipokromik di RSUD Tarakan Jakarta = Drug Therapy Monitoring in Pediatric Patients with Bronchopneumonia and Hypochromic Microcytic Anemia at RSUD Tarakan Jakarta
Alfiyyah Siti Zainab;
Rina Novianty, supervisor; Santi Purna Sari, supervisor
(Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022)
|
Pemantauan terapi obat merupakan suatu proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional. Pemantauan terapi obat mencakup pengkajian pilihan obat, dosis cara pemberian obat, respons terapi dan rekomendasi perubahan atau alternatif terapi. Pemantauan terapi obat harus dilakukan secara berkesinambungan dan dievaluasi secara teratur pada periode tertentu agar keberhasilan ataupun kegagalan terapi dapat diketahui. Pasien yang mendapatkan terapi obat mempunyai risiko mengalami masalah terkait obat. Kompleksitas penyakit dan penggunaan obat, serta respons pasien yang sangat individual meningkatkan munculnya masalah terkait obat.Seorang apoteker memiliki peran untuk memantau pemberian intervensi obat dalam penatalaksanaan terapi penyakit bronkopneumonia. Khususnya dalam kasus pada pasien By. D di ruang perawatan pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUD Tarakan Jakarta dengan diagnosa utama bronkopneumonia dan diagnosa penyerta penyakit anemia mikrositik hipokromik. Pemilihan kasus pasien By. D dalam pelaksanaan kegiatan pemantauan terapi ini merujuk pada pengevaluasian terapi bronkoneumonia di ruang perawatan pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUD Tarakan Jakarta. Drug therapy monitoring is a process that includes activities to ensure safe, effective and rational drug therapy. Drug therapy monitoring includes an assessment of drug choice, dose of drug administration, therapeutic response and recommendations for changes or alternatives to therapy. Drug therapy monitoring must be carried out continuously and evaluated regularly at certain periods so that the success or failure of therapy can be known. Patients receiving drug therapy are at risk of developing drug-related problems. The complexity of the disease and drug use, as well as highly individualized patient responses increase the occurrence of drug-related problems.A pharmacist has a role to monitor the administration of drug interventions in the management of bronchopneumonia disease therapy. Especially in the case of patient By. D in the pediatric intensive care unit (PICU) of RSUD Tarakan Jakarta with a primary diagnosis of bronchopneumonia and a co-diagnosis of hypochromic microcytic anemia. The case selection of patient By. D in the implementation of this therapy monitoring activity refers to evaluating bronchoneumonia therapy in the pediatric intensive care unit (PICU) of RSUD Tarakan Jakarta. |
PR-Alfiyyah Siti Zainab.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | PR-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 29 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
PR-pdf | 16-24-86932337 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920530753 |