Indonesia memiliki daya saing pariwisata yang unggul namun masih belum optimal untuk berkompetisi dengan pariwisata dari negara lain. Untuk itu diperlukan wisata cerdas yang mampu menjadikan pariwisata di Indonesia memiliki keunggulan yang kompetitif dengan dukungan kemajuan TIK. Keberhasilan wisata cerdas tidak terlepas dari konstruksi model yang dijadikan landasan pengembangan sistem dan aplikasinya. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk membuat model wisata cerdas yang tepat sehingga pariwisata Indonesia menjadi pariwisata yang unggul dan berdaya saing. Penelitian ini menggunakan metoda bauran (mixed method) dengan dominasi penelitian pada metode kualitatif. Pada awal penelitian, dilakukan pengumpulan komponen-komponen wisata cerdas menggunakan Systematic Literature Review (SLR) dan wawancara mendalam kepada para pakar wisata dan informatika dari unsur akademisi, pemerintah, dan swasta. Kemudian, komponen hasil SLR dan wawancara dilakukan Focus Group Discussion (FGD). Hasil FGD diolah dengan Principal Component Analysis (PCA) yang merupakan metode kuantitatif pada responden pengguna aplikasi wisata digital. Hasil PCA untuk mendapatkan kelompok komponen dan komponen wisata cerdas pembentuk model konseptual dan struktural yang terintegrasi. Model konseptual menggunakan pendekatan konsep system thinking sementara model struktural menggunakan Interpretative Structural Modeling (ISM). Selanjutnya dilakukan validasi model menggunakan face validity. Terakhir, dikembangkan strategi SI/TI dan arsitektur aplikasi wisata cerdas. Hasil yang diperoleh dalam riset ini adalah komponen pembentuk model wisata cerdas yang terdiri dari dari 46 komponen wisata cerdas, 9 (sembilan) kelompok komponen wisata cerdas, dan 12 komponen kunci. Selain itu, dihasilkan model yang terintegrasi antara model konseptual dan struktural dengan mengakomodir dua belas komponen kunci. Strategi SI/TI dalam wujud aplikasi cerdas, pengelolaan SI/TI yang tepat, dan perluasan jaringan internet. Arsitektur aplikasi wisata cerdas dibuat dengan konsep stakeholders centric. Indonesia has superior tourism competitiveness but is not optimum to compete with tourism from other countries. For this reason, smart tourism is needed that be able to make tourism in Indonesia have a competitive advantage with the support of ICT advances. The success of smart tourism cannot be separated from the construction of the model that is used as the basis for developing the system and its application. Based on this, the purpose of this research is to create an appropriate smart tourism model so that Indonesian tourism becomes a superior and competitive tourism. This study uses a mixed-method with the dominance of research on qualitative methods. At the beginning of the study, the components of smart tourism were collected using a Systematic Literature Review (SLR) and in-depth interviews with tourism and informatics experts from academia, government, and private sectors. Then, the components of the results of the SLR and interviews were conducted in a Focus Group Discussion (FGD). The results of the FGD were processed using Principal Component Analysis (PCA), which is a quantitative method for respondents using digital tourism applications. PCA results to obtain component groups and components of intelligent tourism forming an integrated conceptual and structural model. The conceptual model uses systems thinking concept approach while the structural model uses Interpretative Structural Modeling (ISM). Furthermore, model validation is carried out using face validity. Finally, the IS/IT strategy and smart tourism architecture were developed. The results obtained in this research are components that form a smart tourism model consisting of 46 smart tourism components, 9 (nine) groups of smart tourism components, and 12 key components. In addition, a model that is integrated between conceptual and structural models is produced by accommodating twelve key components. IS/IT strategy in the form of smart applications, proper IS/IT management, and internet network expansion. Smart tourism application architecture is made with the concept of stakeholder centric. |