Bloodflow Rate Intraoperatif Sebagai Prediktor Maturitas Fistula Arteriovenous Radiosefalika
Andrew Jackson Yang;
Deddy Pratama, Supervisor; Patrianef Darwis, supervisor; Aria Kekalih, supervisor; Raden Suhartono, examiner; Hilman Ibrahim, examiner; Alexander Jayadi, examiner; Akhmadu Muradi, examiner
(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018)
|
Latar belakang: Fistula arteriovenous (FA V) merupakan akses terbaik untuk melakukan hemodialisis. Kegagalan maturasi fistula arteriovenous merupakan hambatan utama penggunaannya. Penelitian ini bertujuan menilai dapatkah bloodjlow rateyang diukur intraoperatif menggunakan ultrasonografi Doppler dapat menjadi prediktor maturitas F A V radiosefalika. Subjek dan Metode: Subjek adalah pasien-pasien yang akan dibuat F A V radiosefalika dengan usa mapping sesuai standar. Sesaat setelah anastonosis diukur bloodjlow ratedengan usa Doppler probe linear. Penelitian ini menggunakan desain potong lintanganalitik untuk mendapatkan hubungan maturasi FA V dengan bloodjlow rateintraoperatif.Hasil:FA V radiosefalika (n=71) pada 71 pasien dibuat dan dievaluasi dalam 6 minggu. Reratabloodjlow rateintraoperatif pada fistula yang matur secara signifikan lebih tinggi dibandingkan yang tidak matur (201,85 dan 141,96 mllmenit; P Background: Arteriovenous fistula (A VF) is the best access to hemodialysis. The failure of arteriovenous fistula maturation is a major obstacle to its use. This study aims to assess whether an intraoperative bloodflow rate measured with Doppler ultrasound can be a predictor of the maturity ofradiocephalicA VF.Subjects and Methods: Subjects were patients to be made radiocephalic A VF with USG mapping according to the standard. Shortly after anastonosis bloodflow rate was measured with a linear probeDoppler ultrasound. This study used cross sectional analytic design to obtain radiocephalic A VF maturation relationship with intraoperative blood flow rate. Results: Radiocephalic A VF(n = 71) in 71 patients were made and evaluated in 6 weeks. The mean intraoperative blood flow rate in mature fistulas was significantly higher than those not mature (201.85 and 141.96 mLimin; P <0.001). Bloodflow rate with a cut-off value of 165.5 mLimin has a sensitivity of 93.8%, specificity 95.7%, positve predictive value 97.8% and negative predictive value 88.5%.Conclusion: Bloodflow rate> 165.5 mLimin has a good predictor value for radiocephalic A VF maturation, so it can be a reference to detem1inewhether the need for further assessment and revision action intraoperatively, which in tum is expected to decrease the maturation failure rate of arteriovenous fistula. |
T56014-Andrew Jackson Yang.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T56014 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Penerbitan : | Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resources |
Deskripsi Fisik : | xiii, 40 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T56014 | 15-23-87263272 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920531343 |