:: UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

Refleksi Simbolis Begawan Lomana dalam Lakon Begawan Lomana Mertobat Karya Warseno Slank = Begawan Lomana's Symbolic Reflection in the Begawan Lomana Mertobat Play by Warseno Slank

Munawar Holil, reader; Ari Prasetiyo, reader; Darmoko, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023)

 Abstrak

Isu yang menjadi fokus penelitian adalah bagaimana wayang kulit purwa digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan sosial dan kritik terhadap masyarakat. Hal ini bertujuan untuk memahami peran penting wayang kulit purwa dalam komunikasi sosial di masyarakat Jawa, khususnya melalui analisis lakon BLM. Penelitian ini menggunakan rekaman pertunjukan wayang kulit purwa dari YouTube Ki Warseno Slank (https://www.youtube.com/watch?v=xDOmr37W1Dw&t=679s). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam lakon tersebut digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan sosial dan kritik terhadap masyarakat. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan mengacu pada teori simbol sebagai manifestasi eksternal BLM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran tokoh Begawan Lomana dalam lakon BLM menjadi simbol pemberontakan yang mengganggu tatanan sosial. Namun, melalui etika “Sura Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti” yang dijalankan oleh Kyai Semar, sifat asli dan niat buruk tokoh Begawan Lomana terbongkar. Pendekatan sosiologi sastra dan teori simbol digunakan untuk menganalisis penelitian ini, keseluruhan penelitian dapat disimpulkan bahwa lakon BLM secara efektif mengkomunikasikan kritik sosial melalui pementasan wayang kulit purwa. Melalui pemahaman terhadap konsep ini, kita dapat lebih memahami cara unik dan kompleks wayang kulit purwa digunakan sebagai media komunikasi dalam budaya Jawa.

The research focuses on how the traditional Javanese shadow puppet theater, known as wayang kulit purwa, is used as a medium to convey social messages and criticism to society. The aim is to understand the important role of wayang kulit purwa in social communication in Javanese society, particularly through the analysis of the play "BLM." This research utilizes recordings of wayang kulit purwa performances from YouTube by Ki Warseno Slank (https://www.youtube.com/watch?v=xDOmr37W1Dw&t=679s). The findings of this study conclude that the play is used as a medium to convey social messages and criticism to society. A qualitative descriptive approach is employed in this research, referring to the symbol theory as an external manifestation of BLM. The results show that the presence of the character Begawan Lomana in the play BLM serves as a symbol of rebellion that disrupts the social order. However, through the ethical principle of "Sura Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti" practiced by Kyai Semar, the true nature and malicious intent of the character Begawan Lomana are revealed. The research employs a sociological literary approach and symbol theory to analyze these findings. Overall, the study concludes that the play BLM effectively communicates social criticism through the performance of wayang kulit purwa. By understanding this concept, we can gain a deeper understanding of how the unique and intricate art form of wayang kulit purwa is utilized as a means of communication in Javanese culture.

 File Digital: 1

Shelf
 MK-Fakih Tri Sera Fil Ardhi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : MK-pdf
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : Libui ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource (rdacarries)
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MK-pdf 11-24-83158199 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920531683