Klamidia adalah Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis, merupakan IMS dengan prevalensi tertinggi yang menginfeksi manusia terutama pada umur 15-49 tahun. Klamidia apabila tidak diobati menyebabkan kekamilan ektopik, infertilitas, servisitis, nyeri panggul kronis dan dapat menyebabkan bayi lahir prematur dan infeksi mata pada bayi. Wanita Penjaja Seks Tidak Langsung (WPSTL) berisiko terhadap penularan klamidia karena perilaku seksnya dan kurang pengawasan dan pelayanan kesehatan karena pada umumnya beroperasi secara tersembunyi. Penelitian ini menggunakan data sekunder Survei Terpadu Perilaku dan Biologis (STBP) 2015. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah WPSTL di 11 kabupaten/kota Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi klamidia sebesar 31,9%. Proporsi WPSTL yang tidak konsisten menggunakan kondom sebesar 23,2%. Hasil analisis multivariat diketahui bahwa WPSTL yang tidak konsisten menggunakan kondom berisiko 1,2 kali (PR=1,2 ; (%%CI=0,933-1,522), hasil ini secara statistik tidak bermakna. Cara pencegahan infeksi klamidia pada WPSTL antara lain dengan penggunaan kondom secara konsisten dan benar terutama pada WPSTL berusia <25 tahun dan menderita IMS lain. Chlamydia is a sexually transmitted infection (STI) caused by the bacterium Chlamydia trachomatis, the highest prevalence of STIs that infects humans, especially at the age of 15-49 years. Chlamydia if left untreated causes ectopic pregnancy, infertility, cervicitis, chronic pelvic pain and can cause babies to be born prematurely and eye infections in infants. Indirect Female Sex Workers (IFSW) are at risk of transmission of chlamydia due to their sexual behavior and lack of supervision and health services because they generally operate in secret. This study uses secondary data on the 2015 Integrated Behavioral and Biological Survey (IBBS). The research design used was cross sectional. The study population was IFSW in 11 districts/cities in Indonesia. The results showed the prevalence of chlamydia was 31.9%. The proportion of WPSTL that is not consistent using condoms is 23.2%. The results of multivariate analysis revealed that WPSTL who were inconsistent using condoms were 1.2 times at risk (PR = 1.2; (95% CI = 0.933-1.522), this result was not statistically significant. IFSW prevention methods included using condoms consistently and correctly especially at IFSW <25 years old and suffer from other STIs. |