:: UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Studi Potensi Madu Rambutan sebagai Antioksidan Topikal untuk Penyembuhan Luka Mukosa Mulut Menuju Obat Herbal Terstandar = Study of Potential Topical Rambutan Honey as Antioxidant for Oral Mucosa Wound Healing Towards Standardized Herbal Medicine

Euis Reni Yuslianti; B. M. Bachtiar, promotor; Dewi Fatma Suniarti Sastradipura, co-promotor; Afifah B. Sujiatmo, co-promotor; Endang Winiati Bachtiar, examiner; Tjandrawati Mozef, examiner; Muhamad Sahlan, examiner; Yuniardini Septorini Wimardhani, examiner; Melanie Sadono Djamil, examiner (Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015)

 Abstrak

Proses penyembuhan luka melibatkan radikal bebas. Senyawa antioksidan diperlukan untuk menghasilkan penyembuhan luka yang optimal. Penelitian ini bertujuan mendapatkan madu rambutan sediaan topikal untuk penyembuhan luka. Penelitian adalah eksperimental laboratorik in vitro dan in vivo yang mencakup pengambilan sampel murni, uji parameter madu dan penetapan standar farmasitikal, uji kandungan antioksidan, uji toksisitas akut, uji sitotoksisitas, dan uji khasiat preklinik. Penelitian ini merupakan penelitian analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa madu rambutan memenuhi persyaratan standar simplisia, dapat dibuat standar farmasitikal, mengandung flavonoid rutin dan asam askorbat, tidak toksik secara sistemik, tidak bersifat sitotoksik, mempunyai khasiat aktivitas antioksidan in vitro dan in vivo dengan mempercepat penyembuhan luka, menurunkan kadar MDA, meningkatkan kadar TGF-?1, meningkatkan jumlah sel fibroblas, dan menurunkan jumlah sel-sel inflamasi. Dengan demikian madu rambutan mempunyai potensi sebagai antioksidan dalam bentuk sediaan topikal untuk penyembuhan luka mukosa mulut bermutu standar farmasitikal, aman, dan berkhasiat menuju obat herbal terstandar.

Wound healing process involves free radical. Antioxidant compound is needed to obtain optimal wound healing. This research objective was to obtain topical rambutan honey for wound healing. The research was laboratory experiment in vitro and in vivo which covered pure isolate sampling, honey parameter test and pharmaceutical standard establishment, antioxidant content test, acute toxicity test, cytotoxicity test, and pre-clinic efficacy test. This research was analytic research. The result of the research showed that rambutan honey complied to the requirement of simplisia standard, can be made for pharmaceutical standard, contain rutin flavonoid and ascorbic acid, systemically nontoxic, was not naturally cytotoxic, had in vitro and in vivo antioxidant activity by accelerate wound healing, decreased MDA level, increased TGF-?1 level, increased fibroblast cell amount, and decreased inflammation cell amount. Therefor rambutan honey has potential as topical antioxidant pharmaceutical standard oral wound healing towards standardized herbal medicine.

 File Digital: 2

Shelf
 D-Euis Reni Yuslianti.pdf :: Unduh
 Ringkasan-Euis Reni Yuslianti.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : D-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xviii, 187 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D-pdf 07-24-10967354 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920531980