Judul : Birokrasi in the “Backstage” dalam Lakon Reformasi BirokrasiBirokrasi dengan struktur organisasi yang tersusun secara hierarkisternyata tidak dapat sepenuhnya mengekang gerak para aparatur yang ada didalamnya, seperti yang terlihat dalam praktik-praktik sosial mereka saatmelaksanakan kebijakan reformasi birokrasi. Para aparatur secara sistem danstruktur dituntut untuk dapat melaksanakan kebijakan tersebut sesuai denganaturan yang ditetapkan namun sebagai seorang aktor/agent mereka memilikikeleluasaan untuk “bermain” dalam bentangan struktur yang ada. Terlebih lagikebijakan reformasi birokrasi dinilai tidak sesuai dengan budaya kerja yang telahdipraktikan selama bertahun-tahun. Bentangan struktur justru menuntun agentuntuk melakukan praktik-praktik sosial dimana hal ini berarti struktur bukanlahsesuatu yang sepenuhnya mengekang (constraint) tetapi disaat yang sama jugamembebaskan (enabling) sebagai proses timbal balik atau dualitas. Namunkebebasan mereka dalam mengarungi struktur ternyata tidak dapat sepenuhnyadilakukan dengan tanpa batas karena ada aturan main yang berlaku dalam ranah(field) tempat mereka “bermain”. Sejauh dan sedalam apa para aparatur dapat“bermain” mengarungi belantara struktur juga dipengaruhi oleh modal (capital)yang dimilikinya. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini berusaha untukmenggambarkan bagaimana birokrasi yang sebenarnya terjadi di “backstage”.Bisa dikatakan “backstage” adalah tempat yang tepat untuk melihat potretbirokrasi yang sebenarnya karena di sini merupakan tempat persinggungan daristruktur organisasi, budaya kerja, dan kebijakan reformasi birokrasi salingbertemu dan mempengaruhi praktik-praktik sosial aparatur. Pada akhirnyabirokrasi yang selalu diidentikan sebagai sebuah bentuk organisasi modern padakenyataannya ternyata tidak dapat meninggalkan cara-cara tradisional dalampraktik-praktik sosialnya sehari-hari. Apparently, a well graded organizational structure in a bureaucracy could notcompletely restraint the bureaucratic apparatus from making their moves as shownin the social practices where they execute the bureaucratic reformation policy.According to the system and structure, the apparatus are estimated to be able to dothe policy in tune with the regulation. However, as an agent, they have thediscretion to “play” within the structure. Moreover, the bureaucratic reformationpolicy is assessed as something that isn’t in line with the work culture which hasbeen there for years. Structural expanse precisely guides the agent to be able to dothe social practices. It can be said that structure isn’t something that fullyconstraint, but at the same time it can also enable the agent to maneuver, it’s adualism. There is no such thing as a complete freedom in a structure withoutconsidering the rules existed in the field where the agent usually “play”. Inaddition, capital owned by agents will affect their existence in the field during the“play”. With the background stated, this research is trying to portray howbureaucracy actually happens in the “backstage”. It can be assumed that“backstage” is a suitable place to see the real picture of bureaucracy. In the“backstage” you will see how organizational structure, work culture, andbureaucratic reformation policy collide and influence the apparatus socialpractices. At the end, it turns out that bureaucracy, which usually associated witha modern organization, still uses some traditional ways in its daily socialpractices. |