Perspektif Kosmopolitanisme Jakarta Hidden Tour melalui Slum Tourism di Kampung Luar Batang = Cosmopolitanism Perspective Jakarta Hidden Tour through Slum Tourism in Kampung Luar Batang
Rengga Akbar Munggaran;
Lugina Setyawati Setiono, supervisor; Raphaella Dewantari Dwianto, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021)
|
Penelitian ini memposisikan diri sebagai isu kajian sosiologis yang berupaya menguraikan perpektif Kosmopolitanisme dalam pertemuan pariwisata kumuh Jakarta Hidden Tour. Dengan kajian teoritis kosmopolitanisme kritis Delanty (2006), kosmopolitanisme dipahami bukan sebagai teori semata, sosiologi kosmopolitan kritis memiliki tugas yang sangat spesifik yakni memahami transformasi sosial dengan mengidentifikasi realitas sosial baru atau yang muncul terutama menyangkut tiga dimensi utama kosmopolitanisme kritis diantarannya: 1). Tingkat historis modernitas, 2). Tingkat Makro 3). Tingkat Mikro. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, dan data dianalisis dengan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif Kosmopolitianisme kritis Jakarta Hidden Tour sebuah rekonstruksi pemikiran dimana menciptakan praktik slum tourism sebagai jembatan penghubung mempertemukan penduduk lokal dan wisatawan, untuk menghasilkan pandangan modernitas lintas kultural untuk memprioritaskan kebaikan bersama. Kemudian Pemberdayaan Masyarakat dengan solidaritas global untuk mencapai perubahan lokal, serta keterlibatan menunut keadilan sosial masyarakat kumuh. Oleh karena itu, studi ini menjadi gambaran tentang perspektif kosmopolitanisme kritis yang memahami bentuk-bentuk budaya yang muncul dalam pertemuan pariwisata kumuh dengan mengidentifikasi realitas sosial baru atau yang muncul. This research positions itself as a sociological study issue that seeks to describe the cosmopolitanism perspective in the slum tourism encounter of Jakarta Hidden Tour. With Delanty's (2006) critical cosmopolitanism theoretical study, cosmopolitanism is understood not as a mere theory, critical cosmopolitan sociology has a very specific task, namely understanding social transformation by identifying new or emerging social realities, especially concerning the three main dimensions of critical cosmopolitanism, including: 1). The historical level of modernity, 2). Macro Level 3). Micro Level. This study used a qualitative approach with a case study method, and data were analyzed using the interactive model of Miles and Huberman. The results show that the perspective of critical cosmopolitianism in Jakarta Hidden Tour is a thought reconstruction where the practice of slum tourism is created as a connecting bridge between local residents and tourists, to produce a cross-cultural view of modernity to prioritize the common good. Then Community Empowerment with global solidarity to achieve local change, as well as involvement in seeking social justice for the slum communities. Therefore, this study becomes a description of the perspective of critical cosmopolitanism that understands the cultural forms that emerge in slum tourism encounters by identifying new or emerging social realities. |
T-Rengga Akbar Munggaran.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 129 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-pdf | 15-23-06803563 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920532587 |