:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Pemeriksaan Immunodiffusion Test Aspergillus Dikaitkan dengan Profil Imunogobulin G Spesifik Aspergillus pada Pasien Kanker Paru = Comparation Between Aspergillus Immunodiffusion Test and Aspergillus-specific Immunoglobulin G in Lung Cancer Patients

Sheila Claudhea Salsabila; Jamal Zaini, supervisor; Elisna Syahruddin, examiner (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020)

 Abstrak

Kanker paru sebagai salah satu kanker terbanyak di dunia merupakan faktor risiko dari infeksi oportunistik, seperti mikosis paru. Mikosis paru masih jarang dikenali akibat diagnosis yang masih menjadi tantangan karena gejala dan radiologis yang tidak spesifik dan uji diagnosis yang tidak invasif masih belum diketahui kepastian tingkat akurasinya. Studi ini dilakukan untuk mengetahui nilai akurasi hasil pemeriksaan immunodiffusion test (IDT) yang menggunakan crude antigen dibandingkan dengan profil immunoglobulin G (IgG) spesifik Aspergillus sebagai baku emas yang menggunakan kit Dynamiker dengan hasil positif jika absorbansi di atas 120 AU/mL. Penelitian dilakukan melalui uji laboratorium dengan desain studi potong lintang. Prevalensi aspergillosis berdasarkan IgG spesifik Aspergillus didapatkan 25,7% dan nilai akurasi IDT didapatkan sensitivitas 44,4% (IK95% 21,5%-67,4%), spesifisitas 57,7% (IK95% 44,3%-71,1%), nilai duga positif 26,7% (IK95% 10,8%-42,5%), dan nilai duga negatif 75,0% (IK95% 61,6%-88,4%) dengan nilai Kappa sebesar 0.017. Selain itu, terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara jenis kelamin dan indeks Brinkmann terhadap hasil pemeriksaan IDT Aspergillus (p<0,05). Oleh karena itu, IDT bukan merupakan metode diagnosis yang baik dan perlu adanya perbaikan terhadap antigen yang digunakan.

Lung cancer as one of the most common cancers in the world is a risk factor for opportunistic infections, such as pulmonary mycoses. Pulmonary mycoses is still rarely recognized due to the challenging diagnosis because the symptoms and radiology are not specific and the accuracy value of diagnostic tests that are not invasive is still not yet known. This study was conducted to determine the accuracy of immunodiffusion test (IDT) using crude antigen compared to the Aspergillus-specific immunoglobulin G (IgG) as the gold standard using Dynamiker kit with the positive result if the absorbance value is above 120 AU/mL. The method of this research is laboratory test with a cross-sectional study design. The prevalence of aspergillosis based on Aspergillus-specific IgG is 25.7% and the accuracy values of IDT are sensitivity 44.4% (95% CI 21.5%-67.4%), specificity 57.7% (95% CI 44.3%-71.1%), positive predictive value 26.7% (95% CI 10.8%-42.5%), and negative predictive value 75.0% (95% CI 61.6%-88.4%) with Kappa value 0.017. Besides, there was a statistically significant difference between gender and the Brinkmann Index on the results of IDT examination (p>0.05). Therefore, IDT is not a good or reliable diagnostic method and there is a need for improvement or correction of the antigen used.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Sheila Claudhea Salsabila.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 50 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-23-23908571 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920533251