Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang bersumber dari virus arbovirus ditransmisikan oleh nyamuk Aedes sp yang menular keseluruh dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini bersifat endemis di beberapa wilayah seperti Jawa Barat salah satu diantaranya adalah kabupaten Cirebon yang kasusnya selalu ada di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara spasial kejadian penyakit demam berdarah dengue di kabupaten Cirebon pada tahun 2014-2018. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi ekologi yang dimana menganalisis secara populasi antara variabel iklim (suhu udara, kelembaban udara, curah hujan, dan kecepatan angin), kepadatan penduduk, dan angka bebas jentik dengan menggunakan data sekunder. Penelitian ini menggunakan analisis hubungan grafik, analisis statistik yaitu uji statistik uji korelasi, dan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan signifikan secara statistik antara kepadatan penduduk dengan kejadian penyakit demam berdarah dengue. Untuk variabel lain dalam penelitian ini tidak menunjukkan adanya hubungan secara signifikan. Hasil analisis spasial menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel angka bebas jentik dengan kejadian penyakit demam berdarah dengue dan adanya hubungan yang lemah antara variabel kepadatan penduduk dengan kejadian penyakit demam berdarah dengue. pemerintah Kabupaten Cirebon secara keseluruhan adalah mengadakan kerjasama yang lebih baik antara Dinas Kesehatan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, badan pusat statistik untuk membuat regulasi terkait penanganan demam berdarah dengue dan mengajak masyarakat untuk melakukan program-program pencegahan penyakit demam berdarah dengue. Dengue hemorrhagic fever is a arbovirus disease transmitted by Aedes sp. throughout the world including Indonesia. This disease is endemic in several regions such as West Java, one of regions is Cirebon regency whose cases are always in the region. This study aims to spatially analyze the incidence of dengue fever in Cirebon regency in 2014-2018. This study uses an ecological study design, which analyzes the population between climate variables (air temperature,relative humidity, rainfall and wind speed), population density, and larval free numbers using secondary data. This study uses graphical relationship analysis, statistical analysis that is statistical test correlation test, and spatial analysis. The results showed that there was a statistically significant relationship between population density and the incidence of dengue fever. For other variables in this study did not show a significant relationship. The results of spatial analysis showed that there was no relationship between larval free variables with the incidence of dengue fever and has weak relationship between population density variables and the incidence of dengue fever. Cirebon Regency government mustestablishing better cooperation between the Health Office, the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency, the Population and Civil Registry Agency, the statistical center to make regulations regarding the handling of dengue fever and to encourage the public to doing prevention programs dengue hemorrhagic feve |