:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Insidens dan Faktor Prediktor Sindrom Pulih Imun TB Pada Pasien HIV Dewasa Dalam Terapi Antiretroviral Lini Pertama = Incidence and Predictors for Immune Reconstitution Inflammatory Syndrome in Adult HIV Patient on First Line Antiretroviral Therapy

Dolly Dolven Kansera; Evy Yunihastuti, supervisor; Ujainah Zaini N., supervisor; Kuntjoro Harimurti, supervisor; Suhendro, examiner; Samsuridjal Djauzi, examiner (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013)

 Abstrak

Latar Belakang. Sindrom pulih imun (SPI) TB adalah fenomena yang sudah dikenal luas yang dapat menyulitkan terapi antiretroviral. Saat ini belum ada penelitian mengenai insidens dan faktor prediktor terhadap terjadinya SPI TB di Indonesia. Dengan mengetahui insidens dan faktor prediktor yang berperan diharapkan dapat membantu klinisi mengidentifikasi terjadinya SPI TB dan merencanakan tindakan pencegahan dan penatalaksanaan.
Tujuan. Mengetahui insidens, kesintasan, dan faktor-faktor prediktor terjadinya SPI TB pada pasien HIV dewasa yang dalam terapi ARV lini pertama.
Metode. Penelitian kohort retrospektif terhadap 1344 pasien yang mendapat terapi antiretroviral untuk pertama kali di RSCM pada kurun waktu Januari 2007 - Desember 2011. Faktor prediktor yang diteliti adalah indeks massa tubuh (IMT) saat memulai ARV, jumlah CD4+ baseline, perubahan jumlah CD4+ setelah ARV (pada kedua jenis SPI), interval pemberian OAT dan ARV dan terdapatnya TB ekstraparu atau diseminata (pada yang paradoksikal). Analisis Cox Proportional Hazard Model dilakukan untuk mendapatkan adjusted Hazard Ratio (HR) prediktor yang diteliti.
Hasil. Insidens kumulatif SPI TB paradoksikal adalah 11,73 % dengan incidence density 0,59 per 100 pasien-minggu, kesintasan kumulatif 87,1 % (SE 1,8 %), serta rerata kesintasan 22,14 minggu (interval kepercayaan [IK] 95% 21,56-22,70). Insidens kumulatif SPI TB unmasking adalah 3,05 % dengan incidence density 0,29 per 100 pasien-minggu, kesintasan kumulatif 96,6 % (SE 0,6 %), serta rerata kesintasan 11,82 minggu (interval kepercayaan [IK] 95% 11,74-11,90). IMT (adjusted HR 4,141; IK 95% 2,318 – 7,397) dan TB ekstra paru (adjusted HR 4,659; IK 95% 2,556 – 8,489) adalah faktor prediktor yang bermakna terhadap terjadinya SPI TB paradoksikal, sedangkan IMT (adjusted HR 2,755; IK 95% 1,214 – 6,254) menjadi satu-satunya faktor prediktor yang bermakna pada SPI TB unmasking.
Kesimpulan : Insidens kumulatif SPI TB paradoksikal adalah 11,73 %, sedangkan insidens kumulatif SPI TB unmasking adalah 3,05 %. IMT dan TB ekstra paru adalah faktor prediktor yang bermakna terhadap terjadinya SPI TB paradoksikal, sedangkan IMT menjadi satu-satunya faktor prediktor yang bermakna pada SPI TB unmasking.

Background. Immune Reconstitution Inflammatory Syndrome (IRIS) TB is a widely-known phenomenon complicating antiretroviral therapy. There have been no research about incidence of IRIS TB in Indonesia and about predictors of IRIS TB. Determination of incidence and predictors of IRIS TB is expected to help clinicians to identify IRIS TB event earlier in order to manage the patient better and to prevent the event.
Objective. The objective of this research was to determine the incidence, survival, and predictors of IRIS TB event in adult HIV patient on first line antiretroviral therapy.
Method. Retrospective cohort was performed to 1344 patients (392 patients have been diagnosed with TB and 952 patients have not) who received antiretroviral therapy for the first time in RSCM Hospital between January 2007 – December 2011.
The predictors analyzed in this research were body mass index (BMI), baseline CD4+, changes of CD4+ after ARV therapy (in both type of IRIS TB), time interval between anti tuberculosis and antiretroviral therapy initiation, and the presence of extrapulmonary or disseminated TB (in paradoxical IRIS TB). Cox Proportional Hazard Model analysis was performed to get adjusted Hazard ratio (HR) of the observed predictors.
Result. Cumulative incidence of paradoxical IRIS TB was 11,73 % with incidence density 0,59 per 100 patient-week, cumulative survival 87,1 % (SE 1,8 %), and mean survival 22,14 weeks (CI 95% 21,56-22,70). Meanwhile, cumulative incidence of unmasking IRIS TB was 3,05 % with incidence density 0,29 per 100 patient-week, cumulative survival 96,6 % (SE 0,6 %), and mean survival 11,82 weeks (CI 95% 11,74-11,90).
BMI (adjusted HR 4,141; CI 95% 2,318 – 7,397) and extrapulmonary TB (adjusted HR 4,659; CI 95% 2,556 – 8,489) were predictors for paradoxical IRIS TB, while BMI (adjusted HR 2,755; CI 95% 1,214 – 6,254) was the only predictor for unmasking IRIS TB.
Conclusion: Cumulative incidence of paradoxical IRIS TB was 11,73 % with cumulative survival 87,1 % and mean survival 22,14 weeks. Meanwhile, Cumulative incidence of unmasking IRIS TB was 3,05 % with cumulative survival 96,6 % and mean survival 11,82 weeks. BMI and extrapulmonary TB were predictors for paradoxical IRIS TB, while BMI was the only predictor for unmasking IRIS TB.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Dolly Dolven Kansera.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xv, 88 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 15-23-83454859 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920535123